Platform TikTok Umumkan Investasi untuk Dukung 120 ribu UMKM di Asia Tenggara

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 17 Juni 2023 - 17:05 WIB

Platform TikTok Umumkan Investasi untuk Dukung 120 ribu UMKM di Asia Tenggara
Chief Executive Officer TikTok foto bersama dengan Menko Marves, Luhut Binsar Panjaitan dalam acara Southeast Asia Impact Forum 2023. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Platform TikTok mengumumkan total investasi untuk membantu lebih dari 120.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang beralih dari konvensional ke bisnis daring atau ekonomi digital.

Investasi yang disalurkan sebesar Rp12,2 juta dolar AS. Investasi itu terdiri dari dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan untuk UMKM, termasuk bisnis mikro di wilayah pedesaan dan pinggiran kota.


Investasi ini didukung oleh peran kuat TikTok sebagai platform pendukung bisnis dan kreator. Menurut hasil laporan "Efek TikTok Menumbuhkan Bisnis, Memajukan Edukasi, dan Memberdayakan Komunitas di Asia Tenggara", para UMKM yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan hampir 50 persen melalui penjualan produk dan layanan di TikTok.

Hampir 79 persen bisnis UMKM beralih sistem penjualannya ke TikTok. Selain itu, lebih dari 80 persen kreator TikTok yang disurvei mengalami peningkatan pendapatan melalui beragam peluang, termasuk di antaranya TikTok Live dan kerja sama konten bermerek.

Di Asia Tenggara, lebih dari 325 juta orang mengakses TikTok setiap bulannya dan 15 juta bisnis juga menjadi pengguna platform ini.

"Kami memiliki peran besar dalam memperluas berbagai peluang ekonomi, edukasi, dan pembangunan komunitas di wilayah ini dan di seluruh dunia. Kami sangat senang melihat dampak positif dari TikTok dan kami berkomitmen melanjutkan upaya kami dalam mendukung individu, komunitas, dan bisnis untuk terus tumbuh dan semakin maju," kata Chief Executive Officer, TikTok, Shou Chew dalam keterangannya, Sabtu (17/6/2023).

Shou mengatakan komitmennya untuk meningkatkan UMKM dan peluang bisnis khususnya Asia Tenggara. Dalam waktu tiga tahun ke depan, Tiktok mengusung program dukungan lokal. Tujuannya untuk memberdayakan bisnis mikro dan kecil, khususnya di wilayah pedesaan dan akan bekerja sama dengan lebih dari 25 institusi pemerintah dan organisasi nirlaba di seluruh Asia Tenggara di antaranya Brunei, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

“Program ini akan membuka peluang bagi bisnis untuk menjangkau konsumen digital baru melalui dana hibah tunai, pelatihan keterampilan digital dan kredit iklan," ucapnya.
     
Khusus di Indonesia, TikTok akan bermitra dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Asosiasi Pusat Pengembangan Sumberdaya Wanita (PPSW), Platform Usaha Sosial (PLUS), dan Telkom untuk meluncurkan TikTok Jalin Nusantara.

Head of Public Policy, Southeast Asia, TikTok, Teresa Tan mengungkapkan, pihaknya akan terus mengembangkan wirausaha generasi baru, khususnya generasi muda yang tidak memiliki akses setara ke peluang ekonomi.

Ia menyebut, pihaknya bekerjasama dengan ASEAN Foundation, Social Enterprise Development Programme akan menyediakan pembangunan kapasitas, pendampingan, fasilitasi ke pasar, dan pendanaan awal hingga 320.000 dolar AS untuk 20 usaha sosial yang dipimpin oleh generasi muda di wilayah, untuk berkontribusi terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan PBB di Asia.

"Dalam waktu hanya enam tahun, kami telah menciptakan berbagai peluang baru bagi kreator maupun bisnis di TikTok. Kami telah menghadirkan kanal-kanal e-commerce seperti TikTok Shop, yang membantu UMKM terhubung dengan konsumen baru dan mengembangkan bisnis," ujarnya.

"Kami berterima kasih atas dukungan yang telah kami terima di wilayah ini dan kami sangat bersemangat atas dampak yang akan kita buat bersama di masa depan," pungkasnya.

Laporan: Yusnir (Jakarta)
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook