PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Harga kelapa sawit periode, Rabu-Selasa (17-23/5) mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10-20 tahun sebesar Rp87,54 per kg atau mencapai 3,71 persen dari harga pekan lalu. Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode sepekan ke depan naik menjadi Rp2.446,99 per kg.
Kepala Dinas Perkebunan Riau Zulfadli mengatakan, faktor penyebab naiknya harga TBS periode ini karena terjadinya kenaikan harga jual CPO dan Kernel dari perusahaan yang menjadi sumber data. Indeks K yang dipakai adalah indeks K untuk 1 bulan ke depan yaitu 91,55 persen, harga penjualan CPO pekan ini naik sebesar Rp326,20 dan kernel pekan ini naik sebesar Rp471,84 dari pekan lalu.
‘’Untuk harga jual CPO, PTPN V Sei Buatan menjual CPO dengan harga Rp10.743 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp278,25 per kg dari harga pekan lalu. PTPN V Sei Tapung menjual CPO dengan harga Rp10.743 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp278,25 per kg dari harga pekan lalu,’’ katanya.
Sedangkan untuk harga jual Kernel, PT Eka Dura Indonesia menjual Kernel dengan harga Rp5.486 per kg harga pekan ini. PT Kimia Tirta Utama menjual Kernel dengan harga Rp5.486 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp49 per kg dari harga pekan lalu. PT Sari Lembah Subur menjual Kernel dengan harga Rp5.486 per kg dan mengalami kenaikkan harga sebesar Rp49 kgg dari harga pekan lalu.
‘’PT Rigunas Agri Utama PMKS Peranap (PPN) menjual Kernel dengan harga Rp5.126 per kg dan mengalami penurunan harga sebesar Rp70 per kg dari harga pekan lalu. PT Musim Mas Batang Kulim Palm Oil Mill menjual Kernel dengan harga Rp7.305 per kg harga pekan ini,’’ ujarnya.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa dari pekan lalu harga TBS yang ditetapkan oleh tim mengalami kenaikan. kenaikan harga pekan ini lebih disebabkan karena faktor kenaikan harga CPO dan Kernel. Sedangkan sistem tata kelola penetapan harga TBS Provinsi Riau semakin membaik.
‘’Membaiknya tata kelola penetapan harga merupakan upaya yang serius dari seluruh stakeholder yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau dan Kejaksaan Tinggi Riau. Komitmen bersama ini pada akhirnya tentu akan berimbas pada peningkatan pendapatan petani yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat,’’ sebutnya.(sol)
