BTPN Syariah Beri Pendampingan Usaha Nasabah

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 15 September 2022 - 12:36 WIB

BTPN Syariah Beri Pendampingan Usaha Nasabah
Corporate & Marketing Communications Head BTPN Syariah Ainul Yaqin (kanan), dan Business Coach Area Riau Fauzan Ridha (kiri), bersama Vivi Oktavianti yang berjualan kerupuk sagu di Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukitraya, Rabu (14/9/2022). (BTPN SYARIAH UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah berupaya memberikan pemberdayaan melalui pelatihan dan pendampingan yang  berkala di bidang pengetahuan keuangan, kewirausahaan dan kesehatan kepada nasabahnya. Dimana BTPN Syariah tidak saja hanya memberikan akses keuangan dan modal usaha.

Seperti yang dirasakan Vivi Oktavianti (32), yang berjualan kerupuk sagu di Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Bukitraya, dan Evi Tri Wahyuni (38), yang berjualan kerupuk kulit di Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru. "Awalnya dulu kan saya dapat informasi dari teman, nasabah BTPN Syariah, bahwa proses pinjamannya cepat, mudah dan gampang, makanya saya mengajukan pinjaman ke BTPN Syariah," ungkap Vivi, saat dikunjungi rombongan BTPN Syariah, yang dipimpin Corporate & Marketing Communications Head BTPN Syariah Ainul Yaqin dan Business Coach Area Riau Fauzan Ridha, Rabu (14/9).


Sejak menjadi nasabah BTPN Syariah, istri Saparudin (38) itu merasa banyak terbantu. Dari awal dia meminjam Rp3 juta, setelah tiga tahun berselang pinjamannya naik menjadi Rp8 juta. "Saat Covid-19, saya yang awalnya berjualan jilbab, boleh dikatakan tak bisa berjualan, karena tak ada lagi pameran ataupun ekspo. Saya hanya bisa berjualan di pasar, itupun hasilnya tak seberapa. Akhirnya, saya memilih melanjutkan usaha keluarga di kampung, yaitu berjualan kerupuk sagu Kuansing," beber Vivi.

Sekarang, katanya, berkat program pendampingan berkelanjutan yang meliputi topik kesehatan, kewirausahaan dan pengembangan komunitas BTPN Syariah, usahanya terus tumbuh dan semakin berkembang. Dari awalnya hanya 100 bungkus kerupuk sehari, sekarang dia sudah membuat 500-600 bungkus sehari. "Dengan biaya produksi sekitar Rp1 juta, satu pekan saya bisa menghasilkan Rp5 juta," jelas Vivi yang berharap bisa punya lahan luas dan pabrik kerupuk.

Hal senada dikatakan Evi Tri Wahyuni (38), yang berjualan kerupuk kulit. Warga Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tuah Madani, Kota Pekanbaru itu mengaku sangat terbantu dengan pembiayaan dari BTPN Syariah. "Awalnya Rp3 juta pada empat tahun lalu, untuk tambahan modal usaha. Sekarang saya sudah bisa dapat pinjaman Rp25 juta dengan omset Rp22,5 juta sepekan," ungkapnya.

Tak hanya itu, dari awalnya hanya dia dan suami yang mengolah kerupuk kulit, saat ini dia sudah memiliki tiga orang karyawan. "Bahan baku dari rumah potong, Jambi dan Sorek. Setelah diolah jadi kerupuk kulit mentah, nanti ada pembeli yang menjemput ke sini," tambahnya.

Corporate & Marketing Communications Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin mengatakan, hingga Juni 2022, pembiayaaan yang sudah tersalurkan kurang lebih Rp171 miliar kepada lebih dari 49 ribu perempuan keluarga prasejahtera produktif di Pekanbaru.(hen)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook