PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat, perekonomian Riau berdasarkan besaran produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 mencapai Rp249,65 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp135,30 triliun.
Ekonomi Riau triwulan III-2022 terhadap triwulan III-2021 mengalami pertumbuhan sebesar 4,63 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 23,50 persen. Sementara, dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 30,43 persen.
Dikatakan Kepala BPS Riau Misfaruddin, ekonomi Riau triwulan III-2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 4,34 persen (q-to-q). "Dari sisi produksi, lapangan ussaha pengadaan listrik dan gas mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,90 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor luar negeri mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 48,43 persen," terangnya belum lama ini.
Secara detail, ekonomi Riau triwulan III-2022 jika dihitung tanpa migas tumbuh 5,05 persen (y-on-y), meningkat dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 5,02 persen. Secara spasial, pada triwulan III-2022. Dijelaskannya Provinsi Riau berkontribusi sebesar 5,12 persen terhadap perekonomian nasional. "Provinsi Riau juga tercatat provinsi dengan PDRB terbesar ke-6 di Indonesia atau PDRB terbesar kedua di luar Pulau Jawa," jelasnya.
Struktur PDRB Riau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku triwulan III-2022 masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 27,91 persen, diikuti oleh lertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 24,91 persen. Sementara pertambangan dan penggalian sebesar 23,24 persen. Perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 9,25 persen dan konstruksi sebesar 8,43 persen. Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Riau mencapai 93,74 persen.(azr)