PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pencatatan nomor polisi (nopol) kendaraan roda empat yang membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di SPBU sudah diberlakukan sejak pekan lalu. Bersamaan dengan itu, nyatanya sepeda motor yang membeli Pertalite, juga akan dicatat nopolnya.
Hal ini sudah diberlakukan di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Kota Pekanbaru. Salah satunya di SPBU Jalan Soekarno Hatta. Di sela antrean roda dua yang membeli Pertalite, tampak petugas mencatat nopol kendaraan tersebut satu persatu.
Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Sumatra Bagian Utara, Agustiawan kepada RiauPos.co mengatakan, memang pemberlakuan pencatatan nopol sepeda motor sudah dilakukan dihampir seluruh SPBU di Pekanbaru. "Bersamaan waktunya dengan pemberlakuan pencatatan nopol roda empat," ujarnya.
Menurutnya, semua konsumen BBM bersubdisi tidak luput dari pendaatan. "Semua pengguna BBM subsidi saat ini harus tercatat," lanjutnya.
Namun, bedanya, jika pendataan pada roda empat berlaku sekaligus untuk memantau kuota maksimal pembelian BBM subsidi harian, pada motor, pelacakan tersebut tidak berlaku. "Saat ini belum ada pembatasan (untuk sepeda motor, red). Sementara ini pendataan saja," sambung Agustiawan.
Meski tak diatur kuota maksimal harian untuk sepeda motor, namun menurut Agustiawan, pendataan nopol tersebut menjadi hal yang penting. Guna memastikan sasaran dari distribusi BBM bersubsidi sudah tepat.
''Untuk memastikan BBM subsidi lebih tepat sasaran, saat ini memang sedang dilakukan pencatatan nopol kendaraan yang melakukan pengisian BBM subsidi di SPBU-SPBU oleh petugas SPBU," ungkapnya lagi.
Karena kebijakan tersebut terbilang baru, ia juga berharap masyarakat bisa memaklumi dan mematuhi demi kenyamanan bersama. ''Diharapkan konsumen tetap bijak dan tertib dalam menggunakan BBM subsidi agar semua konsumen dapat dilayani oleh petugas SPBU. Untuk menghindari antrian yang cukup panjang, diharapkan kepada masyarakat kalangan mampu dapat menggunakan BBM non subsidi," harapnya.
Laporan: Siti Azura (Pekanbaru)
Editor: E Sulaiman