EKONOMI-BISNIS

PLN Raih Renewable Energy Markets Asia Awards 2021

Ekonomi-Bisnis | Sabtu, 13 Maret 2021 - 11:22 WIB

PLN Raih Renewable Energy Markets Asia Awards 2021
Salah satu dari tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) yang dikelola PLN Grup dengan total kapasitas 572 MW. (PLN FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PLN meraih penghargaan pada gelaran perdana Renewable Energy Markets  (REM) Asia Awards.

Keberhasilan ini diraih atas upaya PLN dalam membangun pasar atau menunjukkan kepemimpinan dalam pengadaan energi hijau di Asia melalui renewable products services yang dikeluarkan oleh PLN, yaitu Renewable Energy Certificate (REC).


Penghargaan tersebut diberikan pada konferensi REM Asia yang dilaksanakan secara virtual,  Selasa (9/3) kepada organisasi, inisiatif, dan individu yang secara luar biasa mendorong adopsi energi bersih di Asia.

Penilaian mencakup organisasi yang berpengaruh dalam mengembangkan dan menumbuhkan pasar tenaga hijau dimana aktivitas yang dinominasikan harus berbasis di Asia, dan proyek atau program saat ini harus beroperasi atau diselesaikan dalam satu tahun terakhir.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi menyampaikan, REC PLN merupakan instrumen pengakuan atas penggunaan energi terbarukan, pengadaan penggunaan energi terbarukan yang transparan dan mendorong pertumbuhan pasar nasional energi baru terbarukan.  "PLN secara terbuka mengajak partisipasi masyarakat untuk mendukung green energy melalui REC," katanya, Jumat (12/3).

PLN menghadirkan layanan yang dibutuhkan pelanggan terkait layanan energi bersih melalui REC ini. Layanan REC dapat dibeli pelanggan dengan dua cara, yaitu secara tergabung dan terpisah.

Untuk secara tergabung biaya layanan REC akan menjadi satu kesatuan dengan biaya pemakaian tenaga listrik, dan untuk secara terpisah biaya layanan REC akan dipisahkan dengan biaya tenaga listrik yang nantinya akan diberikan nomor register bayar non-tagihan listrik.

"Penghargaan ini merupakan bukti komitmen PLN dalam mendorong penggunaan energi bersih terutama pada sektor ketenagalistrikan. Ke depannya, PLN akan terus meningkatkan penggunaan bauran energi bersih pada pembangkit-pembangkit yang dimiliki oleh PLN," ungkap Agung.

Selain itu, Agung menambahkan, konsistensi penggunaan energi bersih ini terbukti dalam keseriusan PLN dalam mengelola pembangkit berbasis panas bumi. Hingga saat ini, PLN Group sudah mengelola tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 572 MW.

Tujuh PLTP yang dikelola adalah PLTP Ulubelu, Lahendong, Ulumbu, Mataloko, Drajat, Gunung Salak dan Kamojang dengan nilai asset sebesar Rp12,3 triiun per 31 Desember 2020. Saat ini PLTP Kamojang juga sudah tersertifikasi REC. Sampai dengan 2030 nanti, PLN berencana akan mengembangkan panas bumi dengan total kapasitas sekitar 725 MW. Ke depannya, total portofolio pengelolaan panas bumi akan mencapai kurang lebih 1.297 MW pada 2030.

"Kami yakin PLN akan mampu meningkatkan bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dengan serius mengelola panas bumi. Karena PLN berpengalaman mengelola PLTP dan sudah mendapatkan dukungan dari berbagai lembaga pendanaan multilateral dalam pembiayaannya," tutup Agung.(anf)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook