JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Tahun ini perekonomian dunia tengah menghadapi beragam tantangan. Awal tahun saja telah disambut oleh wabah virus corona yang kemudian disusul oleh jatuhnya harga minyak mentah yang makin membuat pelaku pasar panik.
Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Ahmad Siddik Badruddin mengatakan, pihaknya memperkuat segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Ini merupakan salah satu strategi dalam memitigasi risiko atas ancaman pelemahan ekonomi global saat ini.
"Biasanya dalam intensitas krisis ini adalah segmen yang kuat. Dimanapun segmen ini diperlukan bahkan menunjang ekonimi selasa krisis," ujarnya dalam seminar Perbanas Institue di Jakarta, Rabu (11/3).
Siddik menjelaskan, mereka akan menggenjot perkembangan UMKM melalui memanfaatkan digitalisasi. Salah satu metodenya adalah dengan meningkatkan akses UMKM melalui kolaborasi e-commerce dan financial technology.
"E-commerce players juga perlu menyediakan lapak untuk para SME dan UMKM itu berjualan seperti di Bukalapak atau Tokopedia," tuturnya.(jpg)
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Perbanas Institute Hermanto Siregar memandang, kolaborasi lintas sektor memang diperlukan dalam menghadapi ancaman pelemahan ekonomi global. Hermanto menambahkan, ekosistem yang tidak baik akan berdampak pada semua lini sektor. "Jadi, kolaborasi yang ditekankan. Itu sangat penting," ujarnya.(jpg)