PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Akibat pandemi Covid-19, kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring, baik itu dari tingkat dasar bahkan hingga tingkat perguruan tinggi. Hal ini menyebabkan tingginya keperluan smartphone untuk anak-anak sekolah.
Di salah satu store gawai di Pekanbaru, yaitu Erafone penjualan didominasi oleh keperluan anak-anak sekolah yang melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring. "Sebanyak 80 persen itu anak sekolahan. Mau nggak mau orangtua membelikan anaknya gawai agar bisa belajar daring," ujar Store Head Erafone Pekanbaru Ravil.
Ravil menyebutkan, smartphone dengan harga kisaran Rp1 juta-Rp2 juta adalah yang paling banyak diminati untuk anak-anak sekolah. "Tergantung kebutuhan customer. Untuk support anak-anak sekolah biasanya anggaran Rp1 juta sampai Rp2 juta merek Xiaomi dan Samsung. Kebanyakan customer minatnya ke sana," ucapnya.
Kendati demikian, Ravil mengungkapkan pada tahun 2020 sempat terjadi penurunan signifikan karena pandemi, terutama pada Maret dan April. Namun hal tersebut tak berlangsung lama dan kembali meningkat bahkan mencapai penjualan dua kali lipat dibandingkan Februari.
"Kami mengatasi masa- masa sulit dengan melakukan penjualan dan mengantarkan barang ke rumah customer. Itu yang kami lakukan terus menerus sampai Agustus. Setelah masyarakat kembali beraktivitas penjualan mulai normal," kata Ravil.
Munculnya produk-produk terbaru smartphone juga semakin mendongkrak penjualan. Dikatakan Ravil, Desember 2020 adalah puncak penjualan . Di tahun 2021 ini, Ravil optimis trafik penjualan akan terus membaik. "2021 bakal naik seiring dengan keperluan masyarakat yang semakin meningkat," ujarnya.(anf)