PLN Produksi Hidrogen Hijau

Ekonomi-Bisnis | Minggu, 10 Desember 2023 - 11:06 WIB

PLN Produksi Hidrogen Hijau
General Manager PT PLN Indonesia Power (IP) Subawa Putra (tengah) di Depan Green Hydrogen Plant Jakarta, Kamis (7/12/2023). (JPG)

RIAUPOS.CO - Peralihan ke energi terbarukan memiliki peran penting dalam mengurangi degradasi lingkungan. Berkaitan dengan hal itu, Perusahaan Listrik Negara (PLN) berkomitmen untuk memproduksi hidrogen hijau atau Green Hydrogen Plant di Indonesia. General Manager PT PLN Indonesia Power (IP) Priok Power Generation Unit (PGU) Subawa Putra, mengatakan hidrogen hijau akan diproyeksikan menjadi bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan di masa depan.

“Di luar negeri itu sudah banyak kendaraan hidrogen, oleh sebabnya Indonesia juga harus memulainya. Mulai dibangun dari sisi hulu ada Green Hydrogen Plant kemudian nanti di sisi hilirnya akan ada pompa (pom) hidrogen atau Hydrogen Refueling Station (HRS),” ungkap Subawa Putra.


Subawa melanjutkan, untuk perbandingan komersial antara hidrogen, baterai (kendaraan listrik) dan bensin. General Manager PT PLN Indonesia ini menilai hidrogen merupakan bahan bakar paling ekonomis. Lantaran secara komersial, per kilometernya berasal dari 21 Green Hidrogent Plant sekitar Rp355 per kilometer.

Sementara, pihaknya menghitung, jika dengan Electric Vehicle (EV) itu sekitar Rp370 per kilometer dan mobil bensin sekitar Rp1.600 per kilometer. Berdasarkan perhitungan di atas, pihaknya menilai Green Hydrogen Plant sebagai energi yang menjanjikan di masa depan. Terlebih, kini produsen mobil tengah menunggu keberadaan pom hidrogen. Menjawab permintaan kebutuhan pasar tersebut. Pihaknya mengatakan akan segera membangun pom hidrogen untuk kebutuhan transportasi di Senayan, Jakarta.

“Dalam waktu dekat ini, mungkin dalam satu sampai dua bulan ini akan diresmikan. Itu nanti akan menjadi cikal bakal penggunaan hidrogen untuk kebutuhan transportasi,” kata Subawa Putra.

Dengan ekosistem transportasi berbahan bakar hidrogen, sambungnya, target pemerintah mencapai beban emisi pada 2060 niscaya dapat terwujud.

“Mudah-mudahan pemerintah juga akan mengeluarkan kebijakan untuk mendorong pembangunan Green Hydrogen Plant ini untuk transportasi dan untuk sisi pembangkit,” tutur Subawa Putra.(nda/jpg)

Laporan JPG, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook