JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang semakin melemah membuat Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengaku khawatir.
Dia menyatakan, pemerintah dan Bank Indonesia harus segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi hal itu.
“Pasalnya, akibat semakin melemahnya rupiah, berdampak cukup signifikan dan berpotensi ke arah politis,” ujarnya.
Adapun kurs rupiah atas dolar AS pada perdagangan, Rabu (9/5/2018), spot dibuka melemah 33 poin ke Rp14.085. Sementara itu, nilai tukar rupiah berakhir melemah 51 poin atau 0,36 persen di Rp14.052 per dolar AS, seiring pergerakan IHSG pada penutupan perdagangan Selasa (8/5/2018).
“Semakin hari, kurs rupiah semakin melemah. Kami berharap jangan sampai tembus ke angka Rp15 ribu, dalam kaitan menghadapi dolar AS," jelasnya.
Dia memandang, kementerian terkait dan BI harus mengambil langkah konkret dengan menstabilkan nilai kurs.
“Fundamental ekonomi kami harus diperkuat, agar rupiah semakin menguat,” tuturnya.
Ditambakan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu, jika rupiah semakin melemah, dampaknya kian terasa bagi negara dan pelaku usaha. Pelaku usaha yang menggunakan bahan baku impor, imbuhnya, akan keberatan karena transaksinya menggunakan dolar.