JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Harga emas dunia anjlok pada perdagangan akhir pekan ini seiring kelancaran transisi kekuasaan di Amerika Serikat (AS) serta lonjakan yield US Treasury menghantam logam berharga. Mengutip laman Reuters, harga emas di pasar spot sempat ke level terendah 1.828,36 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka AS turun 4,1 persen menjadi 1.835,40 dolar AS.
Analis pasar senior di OANDA Edward Moya mengatakan, emas mengalami pergeseran fundamental yang besar bagi banyak investor dan mereka mulai meninggalkan perdagangan aset investasi berisiko rendah.
“Anda mungkin akan melihat bahwa pasar Treasury melihat aliran yang kuat dan itu menghilangkan beberapa daya tarik dari emas,” ujarnya, Sabtu (9/1). Seperti diketahui, kontrol Demokrat terhadap Senat AS telah menaikkan spekulasi gelontoran stimulus besar, mengangkat imbal hasil obligasi tenor 10 tahun ke level tertinggi sejak Maret 2020.
Setelah emas menembus di bawah 1.900 dolar AS, beberapa pedagang terus mengeksekusi momentum perintah jual. Sementara emas secara umum dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi yang dapat dihasilkan dari stimulus yang meluas.
Mengutip harga emas Antam hari ini turun Rp15.000 per gram dijual di level Rp954.000 dari sebelumnya seharga Rp969.000. Sementara harga pembelian kembali atau buyback emas Antam hari turun sebesar Rp20.000 menjadi Rp838.000 per gram.(jpg)