PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis ada 88 wisatawan mancanegara (wisman) masuk ke Riau pada Juni 2021. Kepala BPS Riau Misfaruddin, mengatakan pandemi Covid-19 yang melanda dunia termasuk Indonesia masih menjadi faktor utama yang sangat mempengaruhi kunjungan wisman ke Indonesia dan khususnya ke Provinsi Riau.
"Pada bulan Juni 2021, sebanyak 88 wisatawan mancanegara yang tercatat datang ke Provinsi Riau melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II," ujar Kepala BPS Riau Misfaruddin, Ahad (8/7).
"Pada bulan sebelumnya, tidak ada kunjungan wisman yang tercatat datang ke Provinsi Riau, sehingga jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, terjadi kenaikan 100 persen pada Juni 2021," ungkapnya.
Lanjut Misfaruddin, adapun untuk pola kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Riau melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II yang berada di Kota Pekanbaru selama tahun 2018-2019 menunjukkan kondisi yang cukup berfluktuasi. "Sebaliknya, pada tahun 2020 mulai April hingga Desember hampir tidak ada wisman yang berkunjung ke Riau melalui pintu masuk Bandara SSK II karena pandemi Covid-19," ungkapnya.
Setahun lebih sudah, sektor pariwisata mengalami dampak pandemi Covid 19 yang sampai saat ini belum juga berakhir. Jumlah wisman yang datang masih sangat rendah. "Pada Juni 2021, ada sebanyak 88 kunjungan wisman yang tercatat masuk melalui pintu masuk Bandara SSK II, terjadi kenaikan 100 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat tidak ada wisman yang datang berkunjung," ujarnya.
Sebelumnya, Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Provinsi Riau Agus Nuwibowo menjelaskan bahwa BPS dan Kemenpar sudah menyepakati dan juga menjadi standar internasional bahwa Wisman adalah seseorang yang melakukan perjalanan ke suatu destinasi utama di luar negara dimana biasa tinggal, kurang dari 1 tahun, dengan tujuan utama bisnis, berlibur atau tujuan lainnya. Selain untuk bekerja dengan penduduk Negara.
"Yang dimaksudkan bekerja dengan penduduk negara ini adalah yang memang akan tinggal dan bekerja di Indonesia. Dan BPS hanya bisa memilahnya melalui Visa yang digunakan atau orang tersebut telah memiliki Kitas," sebutnya.
Dijelaskan oleh Agus, konsep wisman yang digunakan sudah resmi dan digunakan oleh BPS serta Kemenpar. "Ini juga perlu dipahami oleh teman-teman wartawan agar tidak terlalu kaget, ketika ada wisman masuk seolah-olah hanya dalam rangka berwisata atau berlibur," ujarnya.(anf)