RI Pertama Pengguna Bahan Bakar B30

Ekonomi-Bisnis | Senin, 09 Maret 2020 - 10:10 WIB

RI Pertama Pengguna Bahan Bakar B30
RESMIKAN: Presiden Joko Widodo meresmikan penerapan program bahan bakar B30 di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu. (jpg)

Seperti diketahui, penggunaan bahan bakar B30 (campuran biodiesel 30% pada bahan bakar solar) telah diimplementasikan sejak awal 2020. Sebelumnya Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI telah melakukan pengujian terlebih dahulu terhadap bahan bakar B30 dengan menggunakan beberapa kendaraan komersial dan penumpang dari berbagai merek .

Setelah melakukan road test sepanjang 40 km, diperoleh kesimpulan bahwa bahan bakar B30 aman untuk dikonsumsi kendaraan bermesin diesel di Indonesia. Namun dengan catatan semuanya dibutuhkan perawatan yang lebih ekstra dan terdapat penambahan komponen yang dilakukan berbagai merek.


Dalam hal ini Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan apresiasi kepada para pelaku industri kendaraan komersial di Tanah Air. Terkait partisipasi dan dukungannya terhadap kebijakan mandatori bahan bakar B30.

Menperin mengungkapkan kalau kebijakan penggunaan bahan bakar B30 yang baru saja diluncurkan oleh Presiden Jokowi itu membawa efek berganda. Mulai dari hemat devisa hingga menekan angka impor solar yang selama ini dilakukan.

Program bahan bakar B30 diproyeksi mampu menyerap biodiesel dalam negeri sebesar 9,6 juta kiloliter (kl). Sehingga ini akan mengurangi impor solar sebesar 3 juta kl sepanjang 2020.

Bahkan di sisi lain akan meningkatkan nilai tambah CPO menjadi biodiesel sebesar Rp13,81 triliun. Serta mengurangi emisi GRK (gas rumah kaca) sebesar 14,25 juta ton CO2 atau setara 52.010 bus kecil. Namun tak kalah menariknya yaitu Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang menerapkan bahan bakar B30. Sebagian besar negara-negara di dunia masih menggunakan B10.

"Kebijakan ini telah menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di dunia yang telah berhasil mengimplementasikan mandatori B30 dengan bahan baku utama bersumber dari kelapa sawit. Hal ini sekaligus untuk mewujudkan produksi kendaraan yang ramah lingkungan," ujar Menperin Agus.

Program biodiesel tidak berhenti sampai B30. Ke depan akan terus dikembangkan sampai B100. Peningkatan pemakaian biodiesel dalam campuran solar dari 20 persen menjadi 30 persen juga diikuti dengan peningkatan kualitas mutu dari biodiesel yang digunakan.(zed)

 

Laporan: JPG









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook