RENGAT (RIAUPOS.CO) - PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Rengat bersama Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) fokus pembangunan jaringan listrik hingga tingkat dusun. Program tersebut dibahas dalam pertemuan secara video conference pada Senin (7/3/2022).
Pada rapat tersebut, selain PLN UP3 Rengat dan Pemkab Inhu juga hadir PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Proyek Kelistrikan (UP2K) Riau. Rapat ini merupakan bentuk sinergi PLN dan Pemkab Inhu untuk mensinkronkan rasio desa dan dusun, rasio elektrifikasi (RE), sekaligus koordinasi road map pembangunan jaringan listrik hingga dusun yang dilaksanakan oleh PLN.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Manajer PLN UP3 Rengat Beny Indra Praja, Manajer PLN UP2K Riau Yanuar, Sekdakab Inhu diwakili oleh Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA) dan Ekonomi, Bakri, serta perwakilan dari Bappeda Inhu.
Pada kesempatan itu Manajer PLN UP3 Rengat, Beny Indra Praja menjelaskan bahwa wilayah pelayanan PLN UP3 Rengat meliputi tiga kabupaten yakni Inhu, Inhil dan Kuantan Singingi. Di PLN UP3 Rengat terdapat lima Unit Layanan Pelanggan (ULP). Bahkan di Kabupaten Inhu terdapat terdapat dua ULP yakni ULP Rengat Kota dan ULP Air Molek.
“Untuk kapasitas daya listrik sendiri di Kabupaten Inhu saat ini, pada posisi aman. Di mana daya listrik itu disuplai dari sistem interkoneksi Sumatera melalui Gardu Induk (GI) Rengat dan diperkuat oleh dua Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Siberida dan Lirik. Namun dari sisi pola konsumsi listrik masyarakat masih tergolong rendah yaitu dengan jam nyala rata-rata 120 jam per bulan,” ujar Beny.
Lebih lanjut, Beny menyampaikan bahwa saat ini PLN sedang menyosialisasikan Program Electricfying Lifestyle seperti penggunaan kompor induksi listrik sebagai konversi dari kompor LPG dan penggunaan motor listrik di era Electric Vehicle (EV) generasi. Hal ini perlu dukungan Pemkab Inhu untuk menyukseskan program pemerintah pusat.
“Dalam proses pembangunan infrastruktur kelistrikan di Inhu, PLN meminta dukungan pemda terkait kemudahan perizinan percepatan pembangunan infrastruktur tenaga listrik. Sehingga ketika program ini berjalan tentunya akan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan pemerintah daerah,” harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kabag SDA dan Ekonomi Pemerintah Kabupaten Inhu, Bakri, berharap support percepatan dan dukungan PLN dalam melistriki hingga ketingkat dusun. Karena di sejumlah wilayah belum tersentuh listrik dari PLN.
“Kami sangat berharap dukungan dan support PLN dalam melistriki daerah yang belum dialiri listrik, seperti Dusun Sungai Arang Kecamatan Seberida, Kepayang Sari Kecamatan Batang Cenaku serta dusun lainnya. Bahkan perlu perbaikan tiang portal yang terkena abrasi di Desa Pulau Gajah Kecamatan Kuala Cenaku,” ujar Bakri.
Untuk permintaan izin dan pembangunan infrastruktur yang dibutuhkan PLN, sambungnya, Pemkab Inhu siap berkolaborasi dan mendukung PLN.
"Ini demi percepatan melistriki dusun dan proyek ketenagalistrikan lainnya," tambahnya.
Dalam pada itu, Manajer PLN UP2K Riau, Yanuar, menjelaskan, di Riau, PLN telah membangun infrastruktur kelistrikan untuk desa hingga dusun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 3.117 kms. Kemudian untuk Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 2.612 kms, dan gardu distribusi sebanyak 954 unit buah sejak tahun 2014.
Hal itu merupakan capaian yang sangat besar dalam mendukung program listrik masuk desa.
"Khusus Kabupaten Inhu, rasio desa telah mencapai 100 persen sejak tahun 2019. Sedangkan rasio elektrifikasi PLN saat ini adalah 89,75 persen. Namun memang untuk tingkat dusun, masih belum seluruhnya terkaver listrik 100 persen," sebutnya.
Laporan: Raja Kasmedi (Rengat)
Editor: Hary B Koriun