PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Bank Riau Kepri Syariah (BRKS) terus mencatatkan pertumbuhan aset yang menggembirakan. Per 31 Agustus 2022, total aset BRKS mencapai Rp29,5 triliun lebih.
Direktur Utama BRKS Andi Buchari mengatakan, dengan catatan aset tersebut, maka saat ini BRKS menjadi BPD dengan aset terbesar ketiga secara nasional.
Selain itu, untuk periode yang sama, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRKS tumbuh di angka Rp25,5 triliun lebih, dengan total pembiayaan yang diberikan sebesar Rp19,3 triliun dan laba/rugi Rp300,6 miliar. "Angka ini juga diikuti dengan kondisi rasio yang baik, Non Performing Financing (NPF) kita bahkan masih di angka 2,8 persen. Angka ini masih sangat aman," kata Andi Buchari saat media gathering di Menara Dang Merdu, Senin (5/9).
Lebih lanjut dikatakannya, pada prinsipnya untuk sumber laba sebelum maupun sesudah konversi, sama. Hanya saja, cara kerja bisnis BRKS untuk saat ini berbeda. "Pembiayaan ini lah yang akan menjadi sumber pendapatan kita ke depan. Selain itu, juga ada sumber lain dari jasa transaksi dan lainnya. Misal dari fee transaksi atas penggunaan fasilitas yang kami sediakan," tambahnya.
Selanjutnya, dia menekankan bahwa efektivitas dari skema-skema dan produk keuangan yang dikeluarkan BRKS harus bisa disosialisasikan dengan baik oleh talent BRKS sendiri. "Oleh sebab itu diperlukan pendalaman ke SDM untuk meminimalisir masalah dan tantangan ke depan," ujarnya.
Menurut Andi Buchari, sebagai bank syariah, tentunya produk-produk yang dibuat harus diterima oleh semua masyarakat. Karena itu pihaknya menyusun program-program dengan strategis. "Kami juga sudah mengadopsi sistem keuangan berkelanjutan, jadi bukan hanya mengedepankan profit, tadi juga memperhatikan masyarakat serta lingkungan sekitar. Jadi itu beberapa strategi yang akan kami jalankan kedepannya," sebutnya.
Manajemen menyiapkan SDM dari level tertinggi hingga level bawah harus paham dulu mengenai skema Syariah dan Perbankan Syariah. ‘‘Bahkan kita meminta karyawan wajib masuk kerja pada Sabtu waktu libur, tetap bekerja hingga ke seluruh unit kantor untuk memperdalam pemahaman regulasi syariah. SOP serta produk-produk BRK Syariah dan lainnya agar dapat dengan mudah dan lancar menyoalisasikan produk BRK," katanya.(esi)
Laporan: SOLEH SAPUTRA, Pekanbaru