JAMBI (RIAUPOS.CO) - PT PLN (Persero) behasil menuntaskan pembangunan Gardu Induk (GI) 150 kilo Volt (kV) Kuala Tungkal dengan kapasitas trafo 30 Mega Volt Ampere (MVA) dan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Muara Sabak-Kuala Tungkal. Pembangunan GI dan SUTT ini menggunakan material lokal dengan Tingkat Komponen dalam Negeri (TKDN) sebesar 86,08 persen dan bermanfaat untuk meningkatkan keandalan listrik di wilayah Sumatera khususnya Provinsi Jambi.
General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Tengah (PLN UIP Sumbagteng) I Njoman Surjana D yang pada kesempatan tersebut didampingi oleh Manager Unit Pelaksana Proyek Sumatera Bagian Tengah 3 Ferdyan Hijrah Kusuma mengatakan, rampungnya GI 150 kV Kuala Tungkal dan SUTT 150 kV Muara Sabak-Kuala Tungkal ini ditandai dengan pemberian tegangan (energize) perdana yang dilaksanakan pada Sabtu (31/12/2022) dan dilanjutkan dengan pemberian beban trafo pada Ahad (1/1) yang berjalan dengan lancar.
Lebih lanjut I Njoman menjelaskan, SUTT 150 kV ini merupakan jaringan transmisi sepanjang 144 kilometer sirkuit (kms) dengan 218 Tower yang menghubungkan GI 150 kV Muara Sabak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan GI 150 kV Kuala Tungkal di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Dengan beroperasinya infrastruktur baru ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
Di mana sebelumnya untuk mencukupi keperluan akan daya listrik di Kota Kuala Tungkal yang merupakan kota pelabuhan di pesisir timur Sumatera ini dengan cara evakuasi daya dari GI Muara Sabak yang berjarak 210 km menggunakan penyulang 20 kV sehingga kualitas dayanya rendah.
''Ini adalah kado tahun baru 2023 dari PLN untuk masyarakat khususnya masyarakat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Semoga dengan beroperasinya infrastruktur GI dan SUTT 150 kV Kuala Tungkal dapat medorong pertumbuhan ekonomi dan mendukung kualitas pelayanan fasilitas publik, serta menjadi solusi untuk permasalahan listrik yang selama ini terjadi,'' jelasnya.
Terakhir Ferdyan menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari dukungan banyak pihak seperti pemerintahan daerah, masyarakat serta stakeholder terkait lainnya dalam mengatasi kendala dan hambatan selama proses pembangunan.(adv/egp)
