JAKARTA (RIAUPOS.CO) - STRATEGI pasar dalam menghemat biaya produksi dilakukan dua pabrikan Jepang yaitu Toyota dan Suzuki di India. Dua merek ini memanfaatkan satu platform yang dikembangkan menjadi beberapa model.
Langkah aliansi ini tak hanya memanfaatkan spesifik mesin serta fiturnya yang dibuat mirip. Melainkan juga desainnya tidak mengalami perbedaan atau lebih dikenal dengan rebadge hanya berganti emblem sebagai identitas merek.
Seperti dikutip dari laman Autocar India, Senin (1/5) Toyota dan Suzuki bukan kali ini saja melakukan kerja sama, sebelumnya ada beberapa produk kembar yang sudah terjun ke pasar otomotif global. Diantaranya ada Suzuki Vitara Breza dengan Toyota Urban Cruiser, Suzuki Baleno menjadi Toyota Glanza. "Kami akan membeli kendaraan dari Toyota. Itu adalah jenis kendaraan hybrid, tiga baris, top-of-the-line dalam hal harga," kata Presiden Maruti Suzuki RC Bhargava.
Sayangnya tak ada keterangan secara rinci terkait model yang yang akan "dikembarkan", akan tetapi kuat dugaan menjurus ke Kijang Innova Zenix Hybrid. Indonesia merupakan negara pertama yang produksi, dan memasarkan MPV hybrid terbaru Toyota.
"Saya tidak berpikir volumenya akan sangat besar tetapi ini adalah terobosan kendaraan dalam arti tertentu karena teknologi hybrid ramah karbonnya. Itu akan datang kira-kira dalam dua bulan atau lebih," tambah Bhargava.
Sebagai informasi Innova Zenix Hybrid diproduksi PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dengan membenamkan mesin bensin 4 silinder 1.987cc, dengan motor listrik untuk membantu menggerakan roda depan.
Mobil hybrid tersebut mampu menggelontorkan tenaga maksimal 186 PS di 6.000 rpm, dan torsi 187,3 Nm di 4.400-5.200 rpm. Sementara untuk motor listrik memiliki tenaga 113 PS, dan torsi 205,9 Nm.
Innova Zenix bisa berjalan menggunakan tenaga listrik seutuhnya tanpa bantuan mesin konvensional dengan mode berkendara EV. Akan tetapi jarak tempuhnya tidak terlalu jauh karena kapasitas baterainya kecil.
Baterai Innova Zenix Hybrid berjenis non-liquid electrolyte dengan kapasitas 201,6 volt yang terdiri dari 28 modul. Tenaga yang dihasilkan untuk menggerakkan dinamo 27 kilo watt. Komponen penyimpan daya listrik yang terbuat dari nikel, dan metal itu diklaim bisa bertahan dalam kondisi mines 30- 60 derajat celcius.
Terkait produk aliansi ini belum ada keterangan dari kedua merek apakah akan dipasarkan secara global termasuk Indonesia atau hanya di negara India saja.(esi)
Laporan JPG, Jakarta