JAKARTA (RIAUPOS.CO) - BADAN Energi Internasional (IEA) memperkirakan penjualan mobil listrik tahun ini naik hingga 35 persen. Atau menjadi 14 juta unit di seluruh dunia. Penjualan kendaraan bebas emisi (EV) itu akan mencapai porsi 18 persen dari total penjualan mobil global.
Lonjakan penjualan mobil listrik tahun ini didorong oleh turunnya harga kendaraan model kecil yang semakin kompetitif dengan mobil BBM. Serta, beragam insentif dan subsidi yang diberikan berbagai negara untuk meningkatkan penggunaan kendaraan bebas emisi.
"Hampir satu dari lima mobil yang dijual secara global tahun ini adalah mobil listrik. Harga model EV yang lebih kecil turun menyaingi kendaraan bermesin BBM di Amerika Utara dan Eropa pada pertengahan 2020-an," ujar Kepala Kebijakan Teknologi Energi IEA Timar Guell dalam laporan resmi IEA, Sabtu (29/4) lalu.
Adapun penjualan mobil listrik akan didominasi oleh Cina. Negara Panda itu memproduksi separuh dari EV yang beredar di jalanan di seluruh dunia saat ini, termasuk mobil listrik berbasis baterai dan mobil listrik hybrid. "Sekitar 60 persen penjualan EV tahun lalu terjadi di Cina," tambahnya.
Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol menambahkan, semakin banyak negara berinvestasi dalam ekspansi EV. Alasannya, kekhawatiran terhadap lingkungan, untuk meningkatkan kebijakan industri dan mengurangi ketergantungan pada minyak. "Permintaan minyak akan turun 5 juta barel per hari pada tahun 2030 karena transisi EV. Undang undang penurunan inflasi AS semakin mendukung industri hijau dan mensubsidi pembelian kendaraan listrik konsumen,” ujarnya.
Sementara itu, penjualan mobil listrik di Indonesia meliputi jenis hibrida (HEV), plug in hybrid (PHEV), dan battery electric (BEV) mencapai 6.112 unit sepanjang periode kuartal I 2023. Jumlah itu meningkat 748 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Peningkatan yang signifikan disebabkan oleh line up baru yang langsung menjadi backbone pada penjualan mobil listrik di Indonesia. Misalnya, Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev yang memiliki pangsa pasar terbesar pada penjualan BEV kuartal I 2023. Sedangkan pada jenis mobil hybrid, hadir Toyota Innova Zenix yang memiliki market share terbesar.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kinerja penjualan BEV pada Januari-Maret 2023 tercatat 1.800 unit. Rinciannya, Hyundai Ioniq 5 memimpin pasar BEV dengan 1.099 unit pada periode tersebut dengan pangsa 61 persen. Diikuti, Wuling Air ev sebanyak 539 unit.
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengatakan, perkembangan penjualan kendaraan listrik di Indonesia cukup positif. Meski populasi secara total masih belum cukup signifikan, tapi pasar sudah menunjukkan respon yang baik. "Keunggulan yang dicari adalah bahwa mobil listrik ini ramah lingkungan dan efisien. Keuntungannya adalah tidak menghasilkan polusi dan dayanya bisa dicas," ujarnya.(agf/dio/esi)
Laporan JPG, Jakarta