PGN Kerja Sama Penggunaan Jargas Bersama BUMN Karya dan Perumnas

Ekonomi-Bisnis | Kamis, 01 November 2018 - 12:53 WIB

PGN Kerja Sama Penggunaan Jargas Bersama BUMN Karya dan Perumnas
KERJA SAMA: Manajemen PGN bersama manajemen BUMN Karya dan manajemen Perumnas menandatangani kerja sama penggunaan Jargas, Selasa (30/10/2018). (PGN FOR RIAU POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bersama BUMN Karya yang terdiri dari PT Hutama Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, serta BUMN Konstruksi lainnya, yaitu Perum Perumnas menyepakati kerja sama pemasangan jaringan gas (Jargas).

Kerjasama itupun ditandai dengan adanya penandatanganan notakesepahaman bersama (MoU) oleh Direksi masing-masing BUMN yang terlibat.

Baca Juga :Ahok Diperiksa KPK Enam Jam

Direktur Utama PGN, Gigih Prakoso mengatakan,  penandatanganan MoU terkait pemasangan Jargas pada fasilitas Transit Oriented Development (TOD). Namun, kerja sama itu tak menutup kemungkinan untuk penggunaan ataupun pemasangan Jargas pada fasilitas lainnya.

“Nota kesepahaman kerja sama ini menunjukkan sinergi BUMN yang kian kuat, masing-masing BUMN mempunyai kemampuan dan produk atau jasa yang berguna bagi BUMN lainnya,” ungkap Gigih di sela penandatanganan MoU, Selasa (30/10).

Nota Kesepahaman (MoU) dimaksudkan sebagai pedoman perencanaan dan persiapan pelaksanaan kerja sama dalam rangka menciptakan kemitraan dan sinergi bisnis yang saling menguntungkan. Tentunya, jelas Gigih, MoU tetap memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance).

Melalui MoU tersebut, masing-masing pihak akan memberikan dukungan dan kontribusinya sesuai dengan keahlian, kemampuan dan kewenangan yang dimiliki. “Pada pelaksanaan kerjasama yang nanti disusun dalam perjanjian, bisa dilakukan oleh anak usaha,” tegas Gigih.

Sejauh ini, hampir seluruh BUMN Karya tengah menggarap proyek hunian berbasis TOD. Semisal, PT Adhi Karya (Persero) Tbk masih melakukan pengerjaan penyelesaian LRT City, PT Waskita Karya (Persero) Tbk tengah membidik pengembangan TOD di Bogor.

Gigih menilai sejalan dengan konsep kemajuan teknologi transportasi yang dipadukan bersama kualitas hunian, penggunaan gas bagi keperluan kehidupan cukup menjanjikan untuk masa depan. “Penggunaan gas lebih ramah lingkungan,” katanya.

Selain itu, PGN juga membuka pintu kerja sama seluas-luasnya bagi pengembang properti dan proyek infrastruktur lainnya. Sebab, untuk proyek hunian skala rumah tangga, Jargas PGN mampu memberikan banyak manfaat.

“Harga lebih murah, pasokan lebih stabil. Belum lagi mengingat gas PGN merupakan pemanfaatan kekayaan alam Indonesia, jadi ada nilai kemandirian bagi bangsa kita,” tutupnya.(*)

Laporan HASANAL BOLKIAH, Jakarta









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook