MENKO AIRLANGGA KUNKER KE GORONTALO

Produktivitas Komoditas Unggulan untuk Kesejahteraan Rakyat

Ekonomi-Bisnis | Jumat, 01 Oktober 2021 - 10:19 WIB

Produktivitas Komoditas Unggulan untuk Kesejahteraan Rakyat
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo, Kamis (30/9/2021). (TIM AIRLANGGA FOR RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sektor pertanian menjadi salah satu sektor perekonomian yang terus menunjukkan kinerja positif selama masa pandemi Covid-19. Pada triwulan II 2021, sektor pertanian ini tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 0,38 persen.

Dari berbagai komoditas pertanian yang terus dikembangkan, komoditi jagung merupakan salah satu komoditas unggulan sektor pertanian yang memiliki kontribusi besar terhadap peningkatan kesejahteraan petani dan mendorong pertumbuhan industri khususnya peternakan unggas.


Dalam kurun waktu 10 tahun ini, perkembangan komoditi jagung khususnya di Provinsi Gorontalo mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Produksi jagung yang semula hanya sebanyak 605.781 ton, saat ini telah mencapai 1,8 juta ton atau meningkat di kisaran angka 300 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam kunjungan kerja di Provinsi Gorontalo, Kamis (30/9), melepas pengiriman antar pulau sebanyak 23.000 ton jagung. "Pelepasan jagung sebesar 23.000 ton yang dilakukan ini merupakan sinergi berbagai stakeholder yang kiranya dapat memacu semangat pelaku usaha komoditas pertanian lainnya baik di Provinsi Gorontalo maupun di Indonesia untuk terus bekerja sama bahu membahu dalam membangun sektor pertanian," ujar Airlangga di Pelabuhan Tilamuta, Kabupaten Boalemo.

Kegiatan pengiriman jagung ini dapat memberikan keuntungan bagi petani lokal, karena mampu memperbaiki harga jagung di tingkat petani. Pada saat panen raya, harga jagung cenderung turun menyentuh angka Rp2.900 per kilogram. Namun dengan adanya pengiriman ke luar Gorontalo, harga pembelian jagung saat ini mencapai Rp4.800 per kilogram sampai dengan Rp5.300 per kilogram.

Dalam kurun waktu April sampai September tahun ini, telah dilakukan pengiriman jagung antar pulau untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional sebanyak 198 kali dengan total volume 1.002.366 ton. Acara pelepasan jagung oleh Menko Airlangga ditandai dengan pemecahan kendi ke lambung Kapal Hodasco 19, yang merupakan salah satu dari tiga kapal yang secara bersamaan akan mengirim jagung dari Gorontalo ke beberapa tujuan.

Pengiriman dilakukan untuk tujuan Jakarta sebanyak 6.500 ton, tujuan Surabaya sebanyak 10.000 ton, dan tujuan Makassar sebanyak 6.500 ton.

Setelah melaksanakan acara pelepasan jagung, Menko Airlangga mengunjungi sentra vaksinasi yang diadakan oleh Kodim 1313/Pohuwato. Dalam kegiatan yang bertajuk Serbuan Vaksin Covid-19 kepada Seluruh Masyarakat di Wilayah Koramil 1313-08 Dulupi tersebut, vaksinasi dilakukan terhadap 271 warga Desa Pangi, Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo.

Selain itu, Menko Airlangga juga berkesempatan untuk menyerahkan bantuan beras kepada warga. Selesai mengunjungi sentra vaksinasi, Menko Airlangga kemudian melanjutkan perjalanan ke Desa Dulupi untuk melakukan panen raya jagung bersama warga masyarakat. "Dengan harga tinggi, kesejahteraan petani meningkat dan ini yang kita dukung karena pemerintah pro kepada pertanian," ujarnya.

"Kami dorong masyarakat untuk menanam jagung dan untuk itu akan dibuatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menanam jagung. Bisa dibayar saat panen, bunganya murah yakni 3 persen. Apabila gagal panen ada asuransinya. Jadi kami dorong masyarakat memproduksi jagung sebanyak mungkin," ujar Menko Airlangga dalam keterangan resmi yang diterima Riau Pos, Kamis petang.

Menko Airlangga pada kesempatan tersebut juga menyerahkan secara simbolis KUR kepada para petani jagung. Dengan memanfaatkan KUR yang diberikan, diharapkan dapat mendorong permodalan bagi masyarakat dalam mengelola pertanian. Turut hadir dalam acara tersebut gubernur Gorontalo, anggota DPR RI, deputi bidang koordinasi ekonomi digital, ketenagakerjaan, dan UMKM, deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko, serta Forkopimda Provinsi Gorontalo.(das)

 

Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook