DUMAI (RIAUPOS.CO) - Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) wilayah II Pekanbaru menurunkan personelnya untuk menginvestigasi terkait tumpahan bahan kimia jenis HCL konsentrasi 32 persen yang terjadi di Kota Dumai pada Rabu (19/10) lalu tepatnya di Jalan Cut Nyak Dien, Kecamatan Dumai Barat. Personel KLHK di lapangan menginvestigasi kemungkinan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh tunpahan HCL tersebut.
Kasi Gakum KLHK wilayah II Pekanbaru, Alfian Hadirman ketika dikonfirmasi, Senin (24/10) membenarkan pihaknya sudah menurunkan personelnya ke Kota Dumai terkait tumpahan HCL tersebut.
"Kemarin anggota sudah turun setelah pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Dumai menghubungi kita untuk meminta bantuan melakukan investigasi terkait kejadian tu. Paham HCL di Dumai,"katanya.
Ditambahkan Alfian, nantinya di lapangan tim KLHK bersama DLH Dumai akan menginvestigasi terkait tumpahan dan dampak yang disebabkan oleh tumpahan HCL tersebut dan sampai saat ini masih dalam proses pemeriksaan.
"Terkait tumpahan itu kewajiban perusahaan untuk melakukan pembersihan dan kami juga akan memanggil pihak perusahaan untuk dimintai keterangan atas kejadian ini dan upaya pembersihan lahan agar kalau memang tecemar untuk dilakukan tindakan pembersihan,"lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, sebuah truk bermuatan cairan kimia berbahaya HCL konsentrasi tinggi 32 persen bocor di Jalan Cuk Nyak Dien Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai pada Rabu (19/10) sekitar pukul 18.00 WIB.
Informasi yang berhasil dirangkum, diketahui barang tersebut dikirim oleh PT Rolimex Kimia Nusamas. Tujuan ke PT Sari Dumai Oleo (SDO) Lubuk Gaung, dalam surat jalan, truk tanki tersebut bermuatan HCl 32 persen sebanyak 15.080 Kg.
Akibat tumpahan tersebut, Jalan Cuk Nyak Dien macet total. Belum diketahui apa penyebab bocornya tanki mobil pengangkut bahan kimia HCl 32 persen.(mx12/rpg)