Nilai Ekspor Pertanian via Dumai Capai Rp3,7 T

Dumai | Selasa, 22 November 2022 - 10:08 WIB

Nilai Ekspor Pertanian via Dumai Capai Rp3,7 T
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian RI Ir Bambang (dua kiri), Wali Kota Dumai H Paisal dan tamu lainnya, melihat sejumlah produk pertanian yang akan diekspor ke beberapa negara, Senin (21/11/2022). (RPG)

DUMAI (RIAUPOS.CO) - Pelabuhan Dumai yang memiliki keunggulan dibanding pelabuhan lain kerap disinggahi kapal dari berbagai negara untuk kegiatan ekspor. Dari Januari hingga November 2022 nilai ekspor pertanian Provinsi Riau lewat Dumai mencapai Rp3,3 miliar.  Jika dikalkulasikan keseluruhan sebanyak 386 ton produk pertanian asal Riau diekspor ke berbagai negara melalui Pelabuhan Pelindo Dumai mencapai Rp3,7 triliun.

Satu kegiatan ekspor hasil pertanian ke beberapa negara dilepas Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian RI, Ir Bambang, Senin (21/11). Didampingi oleh Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Sahat Panggabean, Kepala Balai Karantina Pertanian Riau Almen MT Simarmata, pejabat Bea dan Cukai dan KSOP, Ir Bambang mengungkapkan produk-produk pertanian itu diekspor ke Cina, Jepang, Vietnam, dan Filipina.


Pelabuhan Dumai sangat berpotensi dalam mendongkrak pendapatan negara dan gerbang eskpor hasil pertanian ke luar negeri. “Untuk itu dia mengajak seluruh pihak pihak berkompeten mulai dari Bea Cukai, Balai Karantina untuk bersama sama memberikan kemudahan pelayanan perizinan agar nilai ekspor semakin meningkat,” katanya.

Selain itu, kata Bambang, peningkatan ekspor merupakan sinergi banyak pihak mulai dari hulu sampai ke hilir. Dan pihaknya akan terus optimal mendukung komoditas pertanian berorientasi ekspor ini.

Bahwa peningkatan ekspor merupakan refleksi keunggulan komparasi keberhasilan pengembangan pembangunan pertanian di daerah. Untuk itu ia mengapresiasi kinerja Wali Kota Dumai meminta agar kegiatan ekspor melalui pelabuhan Dumai.

Hal ini tentu sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, kepada Balai Karantina Pertanian dalam mengakselerasi peningkatan ekspor.

Kepala Karantina Pertanian Riau, Almen Simarmata menyebutkan di tahun 2021 misalnya, nilainya mencapai Rp 39,42 triliun atau meningkat 15,4% dibandingkan tahun 2020, Rp 34,14 triliun.

Wali Kota Dumai, H Paisal menyampaikan apresiasi atas pengawalan pembangunan pertanian dan akan terus men-support masyarakat untuk berkreasi dalam sektor pertanian. Banyak lahan pertanian di Dumai tinggal menggarapnya dan tanamannya tentunya harus disesuaikan dengan permintaan ekspor.

“Pada tanggal 4 Desember 2022 Pemerintah Dumai akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan Cina dalam pembangunan pelabuhan peti kemas. Sehingga produk olahan pertanian asal Riau dapat langsung diekspor tanpa melewati Medan, Sumatera Utara,” kata Paisal.

Ditempat yang sama Staf Ahli Bidang Manajemen Konektivitas, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Sahat Panggabean menyampaikan, dukungan percepatan ekspor adalah solidnya tim antar otoritas instansi di pelabuhan CIQP yakni pihak (Custom, Immigration, Quarantine & Port) dan modernisasi.

“Penataan di pelabuhan yang kita lakukan sekarang menggunakan digitalisasi. Lebih cepat, tepat dan transparan,” ujarnya.

Tidak ada lagi proses perizinan yang menggunakan uang antara masyarakat dan intansi vertikal karena tidak tatap muka. Sebab saat ini pelayanan perizinan sudah sistem online.

Semua harus bergerak cepat agar nilai ekspor ke berbagai negara lebih meningkat.

Dia juga meminta pada Wali Kota Dumai agar menggesa pembebasan lahan Parit Kitang agar lalulintas kendaraan industri tidak lagi melewati jalan pemukiman masyarakat.(rpg)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook