DUMAI (RIAUPOS.CO) - Menekan peredaran narkotika, Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Kota Dumai menggelar Workshop Program Pemberdayaan Masyarakat Kota Tanggap Ancaman Narkoba (Kotan), Selasa (16/11).
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota Dumai, AKBP Thamrin Parulian mengatakan, tujuan utama program pemberdayaan masyarakat tanggap ancaman narkoba adalah agar bersama-sama lebih fokus dan efektif lagi terhadap ancaman narkoba ini, karena Kota Dumai termasuk dalam kota tanggap ancaman bencana narkoba.
"Kami mengajak bapak/ibu untuk lebih aktif dan semangat lagi, dengan bersama-sama saling bersinergi menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai peran masing-masing dalam memberantas kegiatan narkoba, perlu adanya bantuan dan pergerakan terutama dari berbagai pihak, sehingga ke depanya dapat tercapai tujuan mulia kita dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba ini di Kota Dumai," tuturnya.
Thamrin menambahkan, Kotan memiliki arti sebagai, Kota/Kabupaten tersebut tanggap akan ancaman narkoba, melalui program ini dapat dilihat ketanggapan pada suatu daerah.
Sementara itu, Kadiskominfo Kota Dumai, Drs Khairil Adli MSi sebagai pemateri mengatakan perlu ada penguatan kapasitas insan media untuk kota tanggap bencana narkoba melalui pemberitaan.
Dalam penjelasannya, Kadiskominfo memberikan berbagai potret permasalahan terkait narkoba, serta strategi dan kebijakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
"Sebagai corong informasi publik ke masyarakat, media online maupun massa bersama Diskominfo Dumai berperan penting untuk memberikan informasi yang baik kepada para pembaca khususnya mengenai sosialisasi P4GN," tuturnya.
Sementara itu, Ketua PWI Kota Dumai, Bambang Herdianto mengimbau kepada semua pihak untuk bersama mewujudkan Kota Dumai sebagai Kota Idaman, serta menjadi Kota yang bersih dan tanggap terhadap ancaman narkoba.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Dumai dan PWI Kota Dumai.(mx12/rpg).