DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Titik panas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali muncul di Kota Dumai. Namun Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai Afrilagan, memastikan titik panas tersebut bukan merupakan titik api melainkan titik asap di lahan gambut yang sudah terbakar.
"Memang terdeteksi ada titik panas di Kelurahan Bagan Keladi," ujar Afrilagan kepada Riau Pos, Senin (13/4).
Ia mengatakan untuk menangani titik asap tersebut petugas gabungan terus melakukan pendinginan lanjutan di lokasi karhutla seluas 1 hektare itu, agar bara api dari bawah tanah betul-betul padam.
"Kalau lahan gambut yang terbakar, memang seolah-olah sudah padam namun dibagian bawah tanah masih terdapat bara api yang sewaktu-waktu bisa menimbulkan api jika tidak benar-benar dipadamkan," ujarnya.
Apalagi dalam beberapa hari ini, Dumai dalam kondisi cuaca sangat panas sehingga area Jalan Karya Bhakti, Kelurahan Bagan Keladi terus dalam pemantauan petugas dengan melakukan pemadaman dan pendinginan lanjutan.
Dengan ada pendinginan ini tidak serta merta asap itu hilang. Aprilagan berharap masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran secara sengaja ataupun membuang puntung rokok dan sebagainya yang dapat menyebabkan kebakaran lahan.
Ia mengatakan semua sama-sama menjaga agar terhindar dari bencana karhutla. Apalagi saat ini seluruh dunia termasuk Dumai sedang diterpa wabah Covid-19. "Saya mengajak semua pihak termasuk masyarakat untuk menjaga agar tidak ada lagi lahan yang terbakar di wilayah Kota Dumai," tukasnya.
Ia mengatakan secara total luas lahan terbakar di Dumai mencapai 98,05 hektare lebih "Paling parah terjadi di Kecamatan Sungai Sembilan, luas lahan terbakar kurang lebih seluas 62 hektare," tuturnya.
Ia mengatakan selanjutnya Kecamatan Medang Kampai ada 15,25 hektare, selanjutnya Kecamatan Dumai Barat 11,75 hektare, Kecamatan Dumai Timur yang terbakar seluas, 4,8 hektare, Kecamatan Dumai Selatan seluas 4,25 hektare. "Mudah-mudahan tidak ada titik api baru lagi, dalam kondisi apapun tim terus berusaha semaksimal mungkin termasuk saat kondisi wabah Covid-19 ini," tutupnya.(hsb)