Abai Terhadap Dampak Lingkungan

Dumai | Rabu, 11 Maret 2020 - 10:09 WIB

Abai Terhadap Dampak Lingkungan
dibuang ke laut: Aliran diduga limbah domestik salah satu perusahaan di Kota Dumai langsung dibuang ke laut, Selasa (10/3/2020).(*/mirshal/riau pos)

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Masyarakat di sekitar perusahaan CPO di Dumai, mengeluhkan limbah perusahaan yang membuat lingkungan kering dan tidak ramah tanaman serta dampak pencemaran tanah lainnya. Seperti yang terjadi di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan.

PT IMT yang sempat dibicarakan banyak pihak di Dumai terkait pembuangan limbah domestiknya langsung ke laut kembali disesalkan warga. Sebab dampaknya mengakibatkan pohon bakau ada yang mati. Sama diketahui, limbah domestik lebih berbahaya terhadap lingkungan dibandingkan limbah produksi.


Hal ini serupa dengan yang disampaikan Kepala DLHK Kota Dumai Satria Wibowo saat rapat kerja bersama DPRD beberapa waktu lalu. Riau Pos mencoba menelusuri kepada masyarakat yang tinggal di lingkungan perusahaan tersebut terkait dampak lingkungan limbah domestik dimaksud.

Ketua RT 017 Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan Joko Wiroso mengakui, mendapat informasi tentang adanya pembuangan limbah domestik PT IMT ini. Di mana langsung dibuang ke laut Dumai, sehingga ada pohon bakau yang mati di sekitarnya.

"Itu sebenarnya banyak terjadi di daerah kami (perusahaan yang abai terhadap dampak lingkungan, red), karena memang dampak lingkungan dari perusahaan yang ada saat ini, sangat jelas," akunya.

Joko bercerita sebenarnya masyarakat sudah mencoba menamam pohon bakau di beberapa tempat bibir pantai ataupun daerah-daerah yang dianggap bisa ditanami pohon bakau. Namun tanaman tetap mati karena tanah yang sudah tercemar limbah.

"Sudah kami coba beberapa kali tanam, tapi sering sekali pohon bakau mati, tidak bisa tumbuh dengan baik, terakhir kami mencoba  tanam pohon bakau di daerah antara PT IMT dan PT ESM, tapi juga sama hampir semua pohon bakau yang kami tanam tidak ada yang tumbuh baik. Bahkan banyak yang mati," bebernya.

Sementara itu pihak perusahaan yang disebut Ketua RT yang coba dikonfirmasi belum memberikan jawaban.(*/ade)


Laporan: EKA GUSMADI PUTRA









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook