DUMAI (RIAUPOS.CO) - MEMPELAJARI musim pasang surut di Kota Dumai dalam setahun belakangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai mengimbau agar waspada terhadap kemungkinan banjir.
Masyarakat juga diminta lebih waspada dengan potensi musim hujan yang beberapa hari belakangan, selalu berintensitas tinggi.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Dumai Adyan Bangga Pranata Harahap mengaku, terkait ancaman banjir rob, ditambah potensi musim hujan, diprediksi akan kembali melanda Dumai Kota.
"Diprediksi beberapa hari ke depan banjir rob atau pasang keling akan melanda Dumai, pada bulan November, tepatnya mulai tanggal 6 Desember 2022, dan puncaknya itu sekitar 7 dan 8 Desembar 2022, karena memang kita dekat dengan laut, ditambah saat ini potensi hujan sangat tinggi, jadi harus diwaspadai bersama," katanya, Senin (5/12).
Ia menambahkan, jika banjir rob melanda, sejumlah ruas jalan dan rumah di Kecamatan Dumai Kota, akan tergenang seperti jalan protokol, Sultan Hasanuddin, Sultan Syarif Kasim, bahkan pasang keling juga merendam Jalan Cempedak, Jalan Jeruk serta sejumlah gang di jalan tersebut.
Diakuinya, sebagai langkah antisipasi, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak PUPR, untuk melakukan normalisasi sejumlah drainase yang ada di Dumai Kota, agar jika pasang rob melanda, juga akan cepat surut.
"Saat ini pemerintah kota melalui PUPR sudah melakukan proses normalisasi drainase dan juga Sungai Dumai, semoga langkah yang kita laksanakan ini bisa mengurangi dampak dari banjir rob, dan semoga saat pasang naik juga cepat surut," harapnya.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat di sekitar pesisir ataupun di daerah Rimba Sekampung waspada dan siaga terhadap dampak pasang air laut maksimum.
Adyan mengimbau kepada masyarakat untuk waspada, dan jika membutuhkan pertolongan saat banjir rob melanda bisa berkoordinasi dengan lurah atau camat.
"Saat banjir rob waspada juga sama hewan-hewan melata, seperti ular dan lainnya, untuk barang elektronik letakkan di tempat yang lebih tinggi," imbaunya.
Sementara, Plt Kepala Dinas PUPR Kota Dumai Reza Pahlepi mengungkapkan, ada beberapa langkah Dinas PUPR dalam menangani pasang rob, seperti membentuk bantaran dengan metode geobag agar air tidak meluap ke pemukiman masyarakat.
"Di samping itu Dinas PUPR sedang membangun 15 titik pintu air hidrolik beserta rumah pompa, pintu air ini nantinya akan menahan debit air pasang rob untuk masuk ke kota," ucapnya.
Dirinya optimis langkah-langkah yang akan dilaksanakan ini, bisa menangani permasalahan bajir rob di Kota Dumai.
Reza mengaku, selain pembuatan pintu air, pihaknya juga terus melakukan normalisasi Sungai Dumai, serta normalisasi drainase yang ada di Dumai Kota.
"Saat ini kita sudah mulai membangun dua pintu air, dan normalisasi Sungai Dumai, dengan alat berat amfibi milik Pemko Dumai, serta normalisasi drainase di Dumai Kota," pungkasnya.(mx12/hen)
Laporan RPG, Dumai