DUMAI (RIAUPOS.CO) - PADA September lalu, Kota Dumai mengalami inflasi sebesar 1,57 persen. Indeks harga konsumen (IHK) sebesar 114,14. Inflasi tahun kalender (September 2022-Desember 2021) sebesar 5,98 persen dan inflasi tahun ke tahun (September 2022 terhadap September 2021) sebesar 6,71 persen.
"Inflasi di Dumai terjadi karena adanya peningkatan indeks harga di sepuluh kelompok pengeluaran," terang Kepala Badan Pusat Statistik Kota Dumai, Morhan Tambunan, Selasa (4/10).
Pertama, terang Morhan, kelompok transportasi sebesar 7,51 persen. Diikuti kelompok kesehatan sebesar 3.80 persen dan kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,74 persen.
Menyusul kelompok pendidikan sebesar 0,72 persen, kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,70 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman dan restoran sebesar 0,65 persen. Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,37 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,29 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya dan kelompok pendidikan sebesar 0,11 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,04 persen.
"Ada satu kelompok mengalamai inflasi/deflasi yang relatif stabil. Yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan," kata Morhan.
Komoditas yang memberikan andil terjadinya inflasi di Dumai antara lain, bensin, beras, tarif air minum pikulan, tarif rumah sakit, daging ayam ras, ikan serai, solar, bayam, kangkung, tarif kendaraan travel, buncis, sewa rumah, SPP perguruan tinggi/akademi.
Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, semua kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Bukittinggi sebesar 1,87 persen disusul Dumai sebesar 1,57 persen, Pekanbaru sebesar 1,56 persen, Pematang Siantar sebesar 1,50 persen, Bandar Lampung sebesar 1,35 persen dan Padang sebesar 1,34 persen.
Berikutnya, Palembang sebesar 1,28 persen, Bengkulu sebesar 1,22 persen, Bungo sebesar 1,10 persen, Batam sebesar 1,08 persen, Lubuk Linggau dan Pangkal Pinang masing-masing sebesar 1,04 persen. Inflasi terendah di Sibolga, sebesar 0,33 persen.(mx12/hen)
Laporan RPG, Dumai