DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Puluhan guru dari forum komunikasi taman pendidikan Al Quran (FKTPQ), Forum Komunikasi Diniyah Takmilyah (FKDT) dan Pendidikan Guru Sekolah Menengah (PGSM) mengikuti pelatihan manajemen administrasi dan data. Giat ini diselenggarakan Pemerintah kota (Pemko) Dumai melalui bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kota Dumai.
Kegiatan yang dibuka oleh Asisten I, Hamdan Kamal, Senin (2/11). Berlangsung hingga Selasa (3/11) di salah satu hotel di Kota Dumai. "Kegiatan ini bertujuan agar permasalahan data guru TPQ, DTA, pesantren dan madrasah tidak lagi terjadi kesalahan data," terangnya.
Ia berharap, ke depan, para peserta dapat merapikan administrasi menjadi lebih baik lagi. Karena memproses pencairan honor atau gaji guru TPQ, DTA dan madrasah berdasarkan data yang diberikan oleh FKTPQ, FKDTA dan PGSM. "Pemko Dumai setiap tahunnya memberikan bantuan honor guru TPQ, DTA, pesantren dan madrasah," sebutnya.
Selain itu, diharapkan juga kepada peserta untuk serius mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Karena kegiatan ini mendatangkan narasumber yang berkompeten di bidangnya. "Pelatihan ini sangat penting untuk memperbaiki admistrasi data yang ada," sebutnya.
Sementara Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra), Syawir Kasim mengatakan, peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah guru-guru yang mengajar di TPQ, DTA, pesantren dan madrasah yang berumur 20 sampai 45 tahun.
Hal itu, karena pembelajaran yang terkait dengan administrasi dan data serta aplikasi data emis yang dibuat oleh Kementrian Agama. Sesuai dengan usia produktif dengan kondisi millennial saat ini.
"Pelatihan ini tetap menerapkan protokol kesehatan. Dari undangan yang kami sampaikan adalah sebanyak 90 orang," sebutnya.
Ia berharap, dengan adanya pelatihan ini, harapannya kedepan semua pihak serius dan bersungguh-sungguh dalam menjalankan dan mengelola lembaga dan pendidikan agama. Baik di madrasah, pesantren dan masjid atau musola. (hsb)