DUMAI (RIAUPOS.CO) - KANTOR Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Kota Dumai mengeluarkan surat edaran kepada pelaku pelayaran mengingat belakangan ini memang cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi masih terjadi di sejumlah perairan Indonesia.
Kasi Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kepelabuhanan (KSOP) Kelas I Dumai, Capt Andri Muhamad mengungkapkan, melihat kondisi cuaca buruk, pihaknya mengeluarkan Surat Edaran Nomor: UM.002/14/04/KSOP-Dmi-2022, tentang antisipasi menghadapi cuaca buruk dalam rangka keselamatan pelayaran.
Andri mengungkapkan, dalam surat edaran tersebut, perusahaan pelayaran dan perusahaan keagenan kapal, dan pemanduan dalam mengoperasikan kapal agar lebih mengutamakan unsur keselamatan pelayaran dan senantiasa memantau perubahan iklim dan cuaca dari BMKG.
"Nakhoda kapal dan operator kapal yang akan berlayar agar tidak memaksakan diri untuk berlayar dalam kondisi cuaca buruk, antara lain gelombang tinggi dan jarak pandang (visibility) terbatas,"katanya, Selasa (1/11).
Kemudian, tambahnya, kepada nakhoda dan operator kapal yang sedang dalam pelayaran, agar menggunakan peralatan navigasi dan komunikasi secara optimal.
"Jika cuaca buruk, kepada nakhoda, operator kapal dan agen pelayaran diimbau untuk menunda keberangkatan. Ini demi keselamatan selama pelayaran,"imbaunya.
Untuk nakhoda dan operator kapal penumpang kecepatan tinggi (passanger high speed craft), Andri mengimbau dalam mengoperasikan kapal harus benar-benar diawaki dengan cukup.
"Terpenting, kapal hanya diperkenankan mengangkut penumpang sesuai dengan kapasitas yang diizinkan serta tidak melebihi kapasitas,"tegasnya.
Saat berlayar, jelasnya, kepada nakhoda kapal agar mengirimkan posisi kapal dan kondisi cuaca kepada stasiun radio pantai secara terus menerus.
Selanjutnya, petugas pandu yang akan melakukan pemanduan agar memperhatikan keselamatan pada saat naik atau turun kapal khususnya di daerah labuh atau lokasi naik atau turun pandu (pilot boarding ground).
Diterangkannya, untuk kapal yang keluar atau masuk dengan draft 11 meter atau lebih saat tikungan tajam dan menuju alur yang sempit melalui buoy round Bengkalis-Rupat (BR) agar tidak memaksakan pada saat cuaca buruk.
Andri mengaku, belakangan ini memang cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi masih terjadi di sejumlah perairan Indonesia. Ini harus diwaspadai oleh operator dan masyarakat. Selalu mengutamakan keselamatan pelayaran dan ikuti petunjuk petugas di pelabuhan.
"Kita berharap perusahaan pelayaran dan keagenan kapal, nakhoda dan operator kapal serta pengguna jasa dan masyarakat maritim di Kota Dumai, bisa mengikuti surat edaran yang kita buat,"pungkasnya.(mx12/hen)
Laporan RPG, Dumai