RIAUPOS.CO - Kondisi pulau Bengkalis dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini sangat memprihatinkan. Di mana ancaman abrasi dan longsor terus menghantui masyatakat yang tinggal di pesisir pantai di Riau yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka.
Sedangkan dalam dua tahun terakhir, juga terjadi tanah longsor di tiga titik terparah abrasinya, yakni di Desa Simpang Ayam, Kecamatan Bengkalis. Di Dusun Tiung Desa Jangkang dan Desa Muntai, Muntai Barat Kecamatan Bantan.
Kondisi lahan yang longsor ini merupakan lahan gambut dengan kedalaman rata-rata 10 meter, sehingga dengan adanya gesekan di permukaan gambut, membuat lahan gambut itu terbelah seperti terjadi gempa bumi.
“Ini harus dipulihkan kembali dengan melakukan penanaman pohon penyangga tanah, sehingga tidak mudah longsor,” ucap Staf Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Wahyu Utami, saat meninjau kondisi longsir di Desa Simpang Ayam akhir Desember 2022 lalu.
Wahyu Utami juga mengaku heran dengan kondisi tanah longsor serta abrasi di Desa Simpang Ayam yang sudah sangat parah. Karena dirinya melihat lahan gambut itu tidak ada pohon penyangga, sehingga sangat rentan longsor.
