BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - Guna mempercepat penanganan stunting, Pemkab Bengkalis menggelar pertemuan Pengendalian Aksi Penanganan Stunting Coaching Clinic Program Kegiatan Intervensi Stunting 2022, di ruang rapat Zahari Bappeda Bengkalis, kemarin.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Bengkalis H Heri Indra Putra mengatakan, dalam penanganan stunting di Kabupaten Bengkalis dibagi dalam beberapa kelompok perangkat daerah, yakni kelompok Penuhi Pangan Keluarga Dinas Ketahanan Pangan, PKK Kabupaten, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, dan Dinas Perikanan.
Kemudian Kata Heri, kelompok Sanitasi Air Bersih dan Lingkungan Sehat, Dinas Perkimtan, PKK Kabupaten, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup.
Lalu kelompok Penuhi Gizi 1.000 Hari Pertama Kehidupan, Dinas Kesehatan, PKK kabupaten, dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan desa.
Selanjutnya, kelompok Cerdaskan Generasi Emas, Dinas Pendidikan, PKK kabupaten, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
Terakhir kelompok Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bengkalis,dan PKK kabupaten.
Menurut Heri, Pemkab Bengkalis telah melaksanakan upaya intervensi penurunan stunting terintegrasi sejak awal 2021 melalui tim koordinasi penanganan stunting.
"Pemkab juga telah berkomitmen untuk menyelesaikan delapan aksi konvergensi penurunan stunting di Kabupaten Bengkalis secara terpadu dengan keterlibatan multi sektor baik pemerintah, swasta, masyarakat dan institusi pendidikan," ujar Heri.
Heri menambahkan, Pemkab telah menetapkan 15 desa lokus stunting pada 2021 berjalan empat kecamatan yakni, Rupat Utara, Mandau, Pinggir, dan Bantan.
"Kemudian pada 2022 sebanyak 23 desa menjadi lokus stunting di enam Kecamatan yakni Bandar Laksmana Bathin Solapan, Bengkalis, Rupat, Siak Kecil dan Talang Muandau," terang Heri.(eca)
Laporan ABU KASIM, Bengkalis