BENGKALIS (RIAUPOS.CO) -- Hari Raya Idul Fitri 1441 H tahun ini Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bengkalis mengusulkan sebanyak 604 orang warga binaan untuk mendapatkan remisi khusus Idul Fitri. Dari usulan tersebut yang disetujui menerima remisi sebanyak 513 orang warga binaan.
Pemberian remisi secara simbolis kepada warga binaan langsung diberikan oleh Kepala Lapas (Kalapas) Kelas II A Bengkalis Edi Mulyono di Lapas Bengkalis. Remisi yang diberikan kepada warga binaan bervariasi, mulai remisi 15 hari sampai 2 bulan.
"Tadi sudah kita sampaikan langsung kepada warga binaan secara simbolis remi khusus Idul Fitri ini," kata Edi usai pemberian remisi secara simbolis, Ahad (24/5/2020).
Menurut dia, dari total yang diajukan 604 orang penerima remisi, sebanyak 513 disetujui oleh Kementerian. Sementara sisanya 91 usulan remisi terkait Peraturan Pemerintah nomor 99 tahun 2012 masih menunggu persetujuan.
"Dari jumlah yang menerima remisi hari ini ada tiga orang yang mendapatkan remisi bebas. Namun ketiganya belum membayar denda sehingga harus menjalani subsider terlebih dahulu sesuai putusan pengadilan, jadi yang benar-benar bebas hari ini tidak ada," ungkap Edi.
Sementara itu, diperayaan Idul Fitri kali ini, berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Dimana Lapas Bengkalis tidak membuka kunjungan khusus ldul Fitri atau open house yang biasanya dilaksanakan setiap Idul Fitri.
Hal ini ditiadakan mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia. Meskipun ditiadakan kunjungan khusus ldul Fitri, pihak Lapas Bengkalis memberikan alternatif lain. Setiap keluarga warga binaan masih tetap diperbolehkan mengirimkan makanan khusus Idul Fitri kepada warga binaan Lapas Bengkalis.
"Memang sesuai edaran Dirjen PAS kunjungan ditiadakan untuk tahun ini, diganti dengan penitipan makanan selama ldul Fitri," terang Kalapas Bengkalis.
Sementara untuk kunjungan bisa dilakukan dengan kunjungan virtual melalui video call seperti biasa. Dimana pihak Lapas sudah menyediakan layanan kunjungan video call sejak kondisi pandemi Covid-19.
Laporan: Erwan Sani (Bengkalis)
Editor: Eko Faizin