DURI (RIAUPOS.CO) -- Meninggalnya 2 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di RSUD Mandau ditanggapi serius oleh sejumlah pihak, tak terkecuali pemerintah Kecamatan Mandau.
Mengandeng TNI, Polri, Pemerintah Kecamatan Mandau, Rabu malam (15/4) mengelar razia gabungan penertiban kerumunan massa sekaligus penertiban penyakit masyarakat.
Memulai apel malam di halaman Kantor Camat Mandau, tim gabungan langsung bergerak. Untuk memudahkan pelaksanaan dan koordinasi, tim dibagi 2. Tim pertama dipimpin Camat Mandau Riki Rihardi, sedangkan tim kedua dipimpin Sekcam Mandau Muhammad Rusydy.
Sasarannya tempat-tempat berkumpul atau nongkrong warga, seperti kafe, warung kopi, warnet dan lainnya. Sejumlah hotel dan penginapan juga menjadi sasaran tim gabungan ini.
"Patroli malam ini menindaklanjuti 2 PDP yang meninggal dunia. Kami mengajak dan memberikan imbauan agar menghindari keramaian untuk mencegah penularan virus Covid 19. Kerumunan massa yang masih nongkrong di kafe, warung kopi dan warnet dibubarkan," jelas Camat Riki kemarin.
Disampaikannya patroli malam itu juga menjadi alasan utama melakukan pembersihan di Kota Duri dari praktik maksiat. Tempat-tempat yang dicurigai didatangi. Para pelaku yang terjaring dibawa ke Kantor Camat Mandau untuk didata dan diberikan pencerahan, sekaligus meneken perjanjian tidak akan mengulangi perbuatannya.
"Razia pekat dilakukan untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat. Apalagi sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan," jelas Riki.
Kepada para pengusaha hotel dan penginapan pihaknya juga meminta agar memberikan data dan melaporkan ke RT/RW setempat terkait tamu yang datang dari luar kota. "Tamu dari luar kota laporkan, agar diperiksa di puskesmas," tegas Riki.
Ikut serta dalam patroli ini Sekcam Mandau, personel dari Koramil 04 Mandau dan Polsek Mandau serta Sekretaris Kelurahan dan Kasi Trantib Kelurahan se-Kecamatan Mandau.(hen)