MELIHAT PENINGGALAN SEJARAH JELL BELANDA HUIS VAN BAWARING 1810 DI BENGKALIS

Informasi Sejarah Minim, Pengunjung Enggan Berkunjung

Bengkalis | Kamis, 10 Maret 2022 - 09:46 WIB

Informasi Sejarah Minim, Pengunjung Enggan Berkunjung
Jell Belanda Huis Van Bawaring 1810 peninggalan zaman Belanda masih terlihat kokoh dan ini akan dijadikan objek wisata sejarah oleh Dinas Pariwisata Bengkalis. Foto diambil Rabu (9/3/2022). (ABU KASIM/RIAUPOS.CO)

Peninggalan bersejarah lebih dari dua abad lamanya, berupa bangunan Jell Belanda Huis Van Bawaring  yang dibangunan tahun 1810  di Jalan Pahlawan, Kelurahan Bengkalis Kota, Kecamatan Bengkalis, jarang dikunjungi wisatawan. Ini diakibatkan minimnya informasi tentang sejarah bangunan tersebut.

BENGKALIS (RIAUPOS.CO) - SIANG itu, terik matahari agak menyengat di kulit meski ada awan mendung terlihat di langit. Dari pinggir jalan terlihat tulisan di gerbang masuk, Jell Belanda Behauring’s Van tahun 1810 dan jarak dari gerbang tersebut menuju bangunan penjara zaman Belanda sekitar 10 meter.


Bangunan zaman Belanda yang terlihat kokoh sudah dilakukan pemugaran dan terlihat terawat dengan baik. Apalagi pengelolaannya saat ini sudah ditangani oleh Dinas Pariwisata Bengkalis dan menempatkan 4 orang satpam dan 3 orang tenaga kebersihan.

Riau Pos yang datang ke Jell Belanda Huis Van Bawaring ditemani dua orang satpam Hanung Suhendra (33) dan Rama Andana (27). Keduanya dengan ramah mengajak bercerita tentang penjara peninggalan Belanda tersebut.

Riau Pos juga sempat melihat satu per satu ruang penjara dan terdapat 25 ruang sel dan 4 ruangan trap sel. Kondisinya ada yang masih asli dan ada yang sudah dipugar, khususnya bagian genteng bagian dalam bangunan.

"Sudah pernah direhab di tahun 2015, dan sekarang akan ada penambahan bangunan pagar yang akan dilakukan oleh Dinas Pariwisata Bengkalis,"ucap Hanung.

Ia menunjukkan ruangan penjara yang semuanya sudah dipasang pintu berlapis, di bagian luar terbuat dari kayu dan bagian dalamnya terbuat dari teralis besi yang terlihat kokoh. Bahkan bagian dalam ruangan penjara itu juga sudah dipasang keramik.

"Tapi saat ini pengunjungnya sangat minim dan hanya satu dua orang saja yang datang. Mungkin ini karena promosinya yang kurang atau ketika yang datang tidak tahu sejarah bangunan penjara peninggalan belanda tersebut,"ucap Rama Andana menimpali pembicaraan temannya.

Rama yang mengaku, tinggal sejak umur 2 tahun bersama ibunya sedikit banyak mengetahui tentang sejarah penjara tersebut. Namun untuk memastikan sejarahnya, ia juga mengajak Riau Pos untuk bertemu ibunya yang tinggal di Kebun Kapas, Kelurahan Rimba Sekampung Bengkalis.

"Kalau sejarahnya Mak kami tahu, karena dia tinggal sejak kami kecil di sini. Tapi mulai sekarang Mak kami tidak boleh tinggal di salah satu ruangan di penjara peninggalan Belanda,"ucapnya.

Berdirinya Jell Belanda Huis Van Bawaring dari tahun 1810 dan saat ini diperkirakan sudah berumur 212 tahun lamanya. Di dalam Jell tersebut, ada sekitar belasan sel tahanan, kemudian peninggalan 4 buah sumur tua di setiap sudut bangunan penjara dan di tengah-tengahnya ada sejarah yang mengerikan yaitu tempat di mana tahanan dihukum gantung.

Saat Riau Pos ke lokasi Jell Belanda Huis Van Bawaring tidak ada satupun pengunjung, yang terlihat hanya petugas satpam dan juga ada beberapa pekerja yang sedang melakukan rehab ringan bangunan, yakni mengecat bagian dalam bangunan.

Di tempat terpisah, Kepala Disbudparpora Kabupaten Bengkalis, Edi Sakura  juga menyampaikan, bahwa setelah menjabat sebagai Kepala Disbudparpora yang baru tiga bulan lamanya dan pada bulan Desember sudah melakukan kunjungan di Jell Belanda Huis Van Bawaring  yang dibangun dari tahun 1810 dengan melihat kondisi langsung dan perlu pembenahan.

"Ya, Jell Belanda Huis Van Bawaring ini dibangun sejak tahun 1810 memang memiliki nilai sejarah pada umumnya orang-orang Indonesia yang pernah ditahan di sini, mulai dari raja, ulama dan tokoh-tokoh agama lainnya,"ujar Edi Sakura.

Disebutkannya, dikarenakan Jell Belanda Huis Van Bawaring tidak terurus hingga beberapa tahun dan memang ada orang yang tinggal di Jell ini. Kemudian pihak Disbudparpora melakukan negosiasi dengan penjaga sebelumnya yang memang sudah lama di sini.

"Orang yang tinggal di sini itu adalah anak dari mantan pekerja di sini. Sekarang mereka sudah kami carikan rumah untuk tempat tinggalnya,"ujar Edi Sakura.

Ke depannya kata Edi, Jell Belanda Huis Van Bawaring ini akan dijadikan paket tempat wisatawan yang datang dari luar. Jika berupa paket, pihaknya akan mulai dari kunjungan di museum, dilanjutkan ke Jell Belanda Huis Van Bawaring dan banyak lagi rumah rumah tua yang ada.

"Kami juga akan membuat informasi di sini bahwa Jell Belanda Huis Van Bawaring ini dihuni oleh siapa saja, itu yang akan kita gali. Kita juga akan dibuat replika-replika di dalam Jell ini. Maksudnya siapa saja yang pernah ditahan di sini ini yang perlu sangat digali informasinya. Sehingga Jell Belanda ini mempunyai nilai sejarah yang bisa dibanggakan oleh Kabupaten Bengkalis,"ungkapnya.

Ia juga sangat menyayangkan, seharusnya jangan ada perubahan-perubahan yang masih asli dari Jell ini. Tapi walaupun demikian, pihaknya akan mencoba menggali kembali jika ada masyarakat-masyarakat yang memiliki foto-foto lama Jell ini dan kami akan kembalikan bentuk dasarnya.***


Laporan ABU KASIM, Bengkalis









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook