PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Saat berkendara, kadang seseorang lupa bahwa ajal kapan saja bisa menjemput. Demikian pula yang dialami seorang pengendara sepeda motor matic dari Pekanbaru menuju Siak pada awal bulan lalu.
Lelaki paruh baya berjiwa muda itu bernama Renggo. Dia bergerak dari Pekanbaru menuju Siak sekitar pukul 08.00 WIB, saat para pekerja dan pelajar sudah masuk kantor, sehingga jalanan relatif sepi.
Dia melaju dengan kecepatan 70-90 kilometer per jam untuk sepeda motor matic besar ala jetski. Awalnya semua lancar dan baik baik saja, sampai dia sampai pada jalan antara Simpang Perawang dengan Simpang Jalan Pipa, banyak tikongan dan truk melintas.
Ada dua unit mobil melaju di depannnya. Dia berada di belakang dua mobil itu, dan berhasil berlomba dengan beberapa kendaraan lainnya.
Selang beberapa menit ada truk di depan, dua mobil itu berhasil mendahului truk, sementara Renggo kaget, tiba-tiba di depannya muncul truk trailer. Sementara posisi Renggo saat itu sudah di samping truk. Reflek Renggo melakukan rem mendadak, dan saat itu Renggo sudah mati langkah.
”Saya pasrah dan ikhlas jika umur saya sampai di situ,” cerita Renggo kepada kawannya.
Saat itu, untuk melambat atau mundur di belakang truk yang bersisian dengannya sudah tak memungkinkan, sebab truk trailer yang ada di depannya sudah sangat dekat dan melaju.
”Hanya hitungan detik, tiba-tiba sopir truk kontainer membanting stir ke kiri jalannya, dia masuk ke beram,” terang Renggo.
Melihat itu, Renggo gerak cepat memacu motornya melomba truk yang ada di sisi kirinya dan mengaku lega karena melewati hal tak terduga dan nyaris merenggut nyawanya.
Dikatakan Renggo, sejak itu dia sadar betul saat berkendara, dan enggan terlalu terburu-buru. Dia belajar dari situasi dan kondisi yang dialaminya.(mng)