PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Suatu hari Farida sedang tidur siang dengan sangat lelap. Namun tiba-tiba, ibu mengguncang-guncang tubuh Farida, dan memintanya untuk membelikan sesuatu.
Setengah sadar, Farida mengganti pakaiannya dan bergegas mengambil kunci motor. Ia mengulang pertanyaan dan memastikan apa yang dipesan oleh ibunya.
Farida memarkir sepeda motornya di depan apotek yang tak terlalu jauh dari rumahnya. Ia langsung menuju ke apoteker yang sedang bertugas. "Kak ada Fermipan?," tanyanya.
Mendengar pertanyaan Farida, apoteker tersebut memintanya untuk mengulang apa yang sedang dicari Farida. Bukannya segera mencarikan, sang apoteker justru mengernyitkan dahi dan menanyakan kembali, apakah nama obatnya sudah sesuai. Menurutnya, tidak ada obat dengan nama tersebut.
Setelah sama-sama kebingungan, apoteker itu pun menanyakan dengan ragu-ragu. Ia berkata, jika
Fermipan adalah salah satu bahan pengembang instan berjenis ragi kering untuk membuat kue.
Mendengar pernyataan itu, Farida teringat jika tak menanyakan dengan pasti kepada ibunya di mana ia harus membeli Fermipan. Ia hanya berpikir jika Fermipan adalah nama obat-obatan. "Sebentar saya tanya dulu ya Kak," ucap Farida pura-pura menelepon dan berjalan keluar dari apotek.(anf)