GURU YANG MENINGGAL DI KAMAR MES

Keluarga Tolak Autopsi, Akui Mengidap Asma

Begini Ceritanya | Rabu, 15 Agustus 2018 - 10:43 WIB

Keluarga Tolak  Autopsi, Akui  Mengidap Asma
DOk Riau Pos

(RIAUPOS.CO) - Guru Indonesian Creative School (ICS)  Pekanbaru  Wahyu Ihdia (36) yang ditemukan tewas dengan kondisi telungkup di mess karyawan, Senin (13/8), telah diserahkan aparat kepolisian kepada pihak keluarganya.

Hal tersebut disampaikan Kepala Sub Bidang Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian (Kasubbid Yanmed Dokpol) RS Bhayangkara Pekanbaru Kompol Supriyanto. Dijelaskannya bahwa keluarga almarhum telah membawa jasad korban ke Sumatera Barat (Sumbar).

Baca Juga :Gaston Glock, Pencipta Pistol Legendaris Berpulang

"Tadi pagi orangtua korban telah membawa jasad korban ke Padang," ujar Supriyanto saat dikonfirmasi, Selasa (14/8).

Ia mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu sama sekali apa penyakit yang diderita korban selama ini, pasalnya mereka hanya melakukan pemeriksaan bagian luar. "Ya, kami tidak  tahu, karena kami cuma periksa luar saja," ucapnya.

Sebelumnya pihaknya juga telah menyarankan agar jasad korban dilakukan autopsi, namun saat itu keluarga korban menolak dan telah membuat surat pernyataan.

"Kalau keterangan keluarga korban,  korban punya penyakit asma," katanya lagi.

Sementara itu menurut Deni Septviano (40) , seorang karyawan ICS, selama ini dia mengenal korban adalah sosok pria yang rajin salat. Korban juga selalu berjamaah tiap salat Subuh dan salat wajib lainnya.

"Orangnya pendiam. Apa kegiatan dia selama ini, dan mengajar apa, saya kurang tahu, karena saya di bagian lain," tuturnya.

Deni juga menjelaskan bahwa korban masih bujangan. Terakhir dia melihat korban, pada waktu korban usai salat Isya empat hari lalu sebelum korban ditemukan.    "Dia orang Padang, barang-barang milik korban sudah dibawa orang tuanya," kata Deni. (lin)

Laporan Sakiman, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook