PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- DI dekat rumah Dya (28) di Jalan As-Shofa ada kebun rambutan yang sedang berbuah banyak.
Suatu hari, Dya melihat ada empat remaja masuk ke kebun rambutan di pinggir jalan itu. Mereka pun memanjat pohon rambutan dan mengambil buahnya.
Tak tanggung-tanggung, remaja laki-laki itu membawa karung beras untuk menampung buah rambutan yang mereka ambil.
Mengetahui hal itu, Dya bersama temannya datang menghampiri untuk mengingatkan para remaja tanggung itu agar tidak mencuri buah rambutan. Tapi, bukannya mendengarkan teguran Dya, anak-anak itu malah tetap asyik mengambil buah rambutan. Kesal karena tegurannya tak diindahkan, Dya pun menelepon si pemilik kebun rambutan.
Dengan suara ponsel yang dikeraskan hingga terdengar jelas oleh anak-anak pencuri rambutan, Dya meminta si pemilik kebun segera datang. Mengetahu si empunya kebun rambutan akan datang, keempat remaja itu langsung kabur melarikan diri.
Saking panik dan takut, satu di antara mereka kesulitan turun dari atas pohon. Ternyata, bajunya menyangkut di salah satu dahan pohon rambutan sehingga membuatnya bergelantungan.
Sementara, teman-temannya yang lain sudah kabur sambil membawa buah rambutan yang berhasil mereka dapatkan sebelumnya.
"Woi...tunggu aku.... Aku nyangkut ni," teriak anak tersebut.
Dya yang melihatnya itu pun terus-terusan memanas-manasi para siswa tersebut, bahwa sang pemilik sudah hampir sampai ke lokasi. "Ha.. tulah maling lagi.. Nyangkut kan jadinya... Yang punya kebun sudah mau sampai, habislah nanti kena marahi kalian," teriak Dya.
Akhirnya setelah bersusah payah, siswa tersebut dapat lolos dari jeratan dahan pokok rambutan, dan bergegas lari mengikuti teman-temannya yang sudah kabur meninggalkannya. Alamaak!!(ayi)