(RIAUPOS.CO) - Lebaran sebentar lagi. Saatnya untuk membuat kue hari raya.
Salah satu toko bahan kue di Jalan Sudirman ramai dipadati pembeli. Toko itu tidak terlalu besar. Barang dagangan sudah hampir memenuhi isi toko. Pembeli harus teliti dan sabar saat memilih barang yang akan dibeli agar tidak terjadi masalah. Beruntung, pemilik toko memasang beberapa alat CCTv untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Nah, hari itu, Dian disuruh ibunya membeli bahan dan juga cetakan kue. Tak banyak yang dibeli Dian dari toko itu. Dua bungkus gula halus, satu bungkus tepung terigu, dan satu cetakan kue.
Setelah mendapatkan barang yang diinginkan, Dian melakukan pembayaran di meja kasir. “Cuma satu kasir yang ada. Saat itu tidak ada antrean,” cerita Dian.
Yang unik di toko ini, para pembeli menaruhkan barang yang telah mereka pilih di meja kasir. ‘’Jadi, bukan siapa yang duluan datang dan selesai memilih barang yang dilayani. Tapi siapa yang sudah ada barangnya di meja kasir dan minta segera dihitung barang belanjaannya, itu yang akan dilayani,’’ kata Dian.
Sambil menunggu, Dian iseng kembali merapikan barang belanjaannya. Dan ia kaget saat menemukan kalau cetakan kue yang diambilnya telah hilang.
“Ternyata masuk ke daftar belanjaan orang lain,” ujarnya. Alamaaak!
Dian langsung menyela. “Ini punya saya. Kenapa ibu ambil?” ujarnya.
Wanita paruh baya yang sedang melakukan proses pembayaran tersentak. Ia mengatakan cetakan kue itu adalah miliknya.
Karena tidak terima barang yang susah payah didapatnya diambil orang lain, Dian tetap bertahan. Ia tidak peduli jika ibu tersebut marah. Ia meminta kasir membatalkan cetakan kue tersebut. Wanita paruh baya tersebut marah dan membuat suasana menjadi tidak enak.
Sebagai solusi, kasir kemudian melihat hasil rekaman kamera pengintai atau CCTv. Dan ternyata, si wanita paruh baya tersebut tidak ada memilih cetakan kue saat berbelanja. Baru saat tiba di kasir, ia mengambil cetakan kue yang dikiranya tidak ada pemiliknya.
“Saya bukannya tidak bisa ambil lagi di tempat cetakan kue, tapi kondisinya tidak banyak lagi cetakan yang bagus. Ditambah lagi harus antre di kasir,” kata Dian berusaha menahan emosi karena sedang berpuasa.
Sementara si wanita paruh baya tadi hanya bisa diam setelah diperlihatkan hasil rekaman CCTv.(cr4)