DI suatu pagi yang cerah. Seperti biasa, Meli membersihkan rumput dan berkebun. Halamannya yang luas membuat Meli memiliki banyak tanaman hijau di sekitar rumahnya.
Saat tengah mencabut rumput, Meli tetiba berteriak.
”Toloong..!! Ada ulaar....,” pekiknya.
Teriakan itu terdengar sampai ke beberapa rumah tetangganya. Tak perlu waktu lama, tetangganya pun datang. Namun, karena daerah tersebut masih sepi, hanya ada satu tetangga yang menghampirinya.
”Ada apa, Mel?” tanya Fauzi, tetangganya.
”Ii.. Itu.. Lihat.. Ada ular di situ,” jawab Meli sambil menunjuk ke satu arah.
Fauzi tak berani untuk mengecek langsung karena ia pobia terhadap ular. Keduanya pun berinisiatif memanggil pemadam kebakaran (damkar) untuk membantu menangkap ular itu.
Selang beberapa menit saja, tim damkar tiba di lokasi.
Semua peralatan yang diperlukan untuk menangkap ular sudah dipersiapkan. Mulai dari tongkat safety, karung hingga penjepit ular sudah disediakan.
Hap.. Ular pun langsung tertangkap. Namun, alangkah terkejutnya tim damkar saat mengetahui bahwa ular yang dimaksud adalah ular mainan. Wujudnya memang mirip dengan ular asli, namun terbuat dari karet. Ular karet itu adalah mainan keponakan Meli yang menginap di rumahnya pada lebaran lalu.
”Alamak! Ular karet rupanya,” ujar tim damkar sambil tertawa.
Meli yang malu langsung meminta maaf. ”Maaf ya, Pak. Saya nggak tahu. Tak kira ular beneran,” jawabnya.
”Lain kali, jangan panik, ya..,” pesan tim damkar.(azr)