JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah, kesibukan arus mudik libur lebaran mulai kelihatan dengan padatnya kenderaan. Uniknya budaya mudik lebaran ini memang hanya terjadi di Indonesia. Ada yang menggunakan angkutan umum dan juga kenderaan pribadi bersama keluarga, anak istri dan anggita keluarga lainnya. Biasanya, menggunakan kenderaan pribadi persiapan dan perbekalan lebih dari biasanya.
Karena itu, potensi penimbunan sampah khususnya sampah plastik akan meningkat terutama di titik-titik pemberhentian/peristirahatan seperti rest area dan juga dijalanan terutama titik kemacetan.
KLHK menghimbau dan mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah dalam aktivitas mudik, khususnya dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Himbauan tersebut disampaikan Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati saat melakukan peninjauan di beberapa rest area jalan tol Jakarta - Cikampek, Rabu (29/5).
“Rest area menjadi tempat persinggahan bagi pemudik untuk beristirahat dalam perjalanannya. Biasanya para pemudik ini menghasilkan banyak sampah dan dibuangnya di rest area. KLHK menggunakan momentum ini dengan menggunakan tagline Mudik Asik Tanpa Sampah Plastik untuk mengurangi timbulan sampah yang dihasilkan,” kata Vivien.
Sebagaimana diketahui, arus mudik dan arus balik libur lebaran menyebabkan meningkatnya jumlah timbulan sampah di sejumlah lokasi fasilitas umum seperti SPBU dan Rest Area. Dengan telah digunakannya jalur tol Trans Jawa, maka turut berpotensi meningkatnya jumlah pemudik yang berbanding lurus dengan jumlah sampah yang akan dihasilkan. Berdasarkan data KLHK, pada libur lebaran 2018 yang lalu jumlah sampah terkumpul sebanyak 13.500 ton dari total 19 juta pemudik. Di tahun 2019 ini, lonjakan jumlah pemudik diprediksi mencapai 23 juta orang.
Oleh karena itu, Pemerintah perlu mendorong dan melaksanakan mudik tanpa sampah sebagai salah satu wujud pelibatan masyarakat dalam pengurangan sampah. Hal tersebut merupakan amanat Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Dalam pantauannya di Rest Area Km. 19, Vivien melihat bahwa kondisi di rest area tersebut cukup bersih. Hal ini dikarenakan beberapa petugas kebersihan telah disiagakan oleh pengelola untuk membersihkan sampah serta tersedianya tempat sampah yang cukup memadai. Hal tersebut juga tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah setempat, serta peran berbagai pihak seperti PT. Jasa Marga dan PT. Pertamina yang terus mengkampanyekan mudik tanpa sampah.
"Kami mengajak seluruh komponen masyarakat, seperti para pemudik, operator angkutan, pengelola jalan tol, pengelola program mudik bareng gratis, dan pemerintah daerah, untuk bersama-sama melaksanakan mudik tanpa sampah, terutama sampah plastik. Dengan terus melakukan kampanye kepada masyarakat untuk menggunakan barang-barang yang dapat digunakan berulang kali, maka kita dapat mengurangi sampah yang akan dihasilkan," ujar Vivien.
Vivien memberikan tips kepada pemudik yang dijumpai di Rest Area Km. 19 antara lain dengan menggunakan tas belanja guna ulang, membawa tumbler, serta menggunakan kemasan makanan yang dapat digunakan berulang kali. Masyarakat pun tampak antusias saat mendengarkan himbauan KLHK tersebut. “Jika masyarakat dapat turut menjaga kebersihan, maka berbagai fasilitas umum seperti rest area dan SPBU akan menjadi bersih dan nyaman untuk digunakan bersama,” harap Vivien.
Untuk mendukung kegiatan Mudik Asik Tanpa Sampah Plastik, KLHK telah menerbitkan Surat Edaran kepada para Gubernur, Bupati, dan Walikota untuk ikut melaksanakan mudik tanpa sampah plastik dengan melaksanakan kampanye dan edukasi kepada masyarakat dan menyediakan sarana pengelolaan sampah yang memadai seperti tempat sampah terpilah di fasilitas publik. Dengan memilah sampah sesuai jenisnya, maka sampah dapat dikirim ke bank sampah sebagai wujud penerapan ekonomi sirkular serta mengurangi beban Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Selain itu, KLHK bekerja sama dengan PT. Jasa Marga sebagai pengelola jalan tol terbesar di Indonesia dan pengelola rest area untuk menyebarluaskan bahan kampanye dan edukasi publik di sepanjang rest area jalur Trans Jawa. Materi publikasi tersebut antara lain pemasangan poster eletronik pada layar videotron di Km. 88 dan Km. 207, serta memperdengarkan secara terus menerus ajakan mudik tanpa sampah berbentuk voice announcement di Km. 19 dan Km 57.
Seluruh aktivitas mudik akan terus dipantau Pemerintah sejak H-7 hingga H+7 lebaran nanti. Data jumlah timbulan sampah di rest area akan dimonitor KLHK untuk mengukur sejauh mana perkembangan pengurangan dan pengelolaan sampah. Peran aktif masyarakat menjadi kunci untuk mensukseskan program Indonesia Bersih Sampah 2025. Oleh karena itu, KLHK berpesan kepada pengelola jalan tol dan pemerintah daerah untuk meningkatkan sosialisasi dan pemantauan sampah pada arus mudik dan arus balik untuk dilakukan evaluasi setelah Hari Raya Idul Fitri.