EKONOMI-BISNIS

Beri Stimulus Pembelian Mesin Industri Tekstil

Advertorial | Senin, 29 November 2021 - 11:06 WIB

Beri Stimulus Pembelian Mesin Industri Tekstil
Langkah strategis dilakukan Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Yakni, program penggantian potongan harga mesin industri TPT. Sehingga, perusahaan bisa lebih produktif dan berdaya saing di tengah hantaman dampak pandemi Covid-19. (INTERNET)

JAKARTA (RiauPos.co) - Langkah strategis dilakukan Kementerian Perindustrian untuk meningkatkan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Yakni, program penggantian potongan harga mesin industri TPT. Sehingga, perusahaan bisa lebih produktif dan berdaya saing di tengah hantaman dampak pandemi Covid-19.

"Industri TPT merupakan salah satu sektor yang mendapat prioritas pengembangan. Oleh karena itu, pemerintah berperan aktif mendorong peningkatan kinerja industri TPT untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor serta, mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional," ujar Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Muhammad Khayam, akhir pekan lalu.

Dirjen IKFT menyampaikan bahwa pihaknya telah menginisiasi pemberian insentif investasi untuk industri TPT. Stimulus itu berupa fasilitasi penggunaan mesin dan atau peralatan yang lebih modern, lebih efisien, hemat energi serta lebih ramah lingkungan.

Program itu menjadi bukti komitmen Indonesia dalam pemenuhan mitigasi emisi gas rumah kaca sesuai Paris Agreement dan Conference of the Parties ke-26 (COP26). Sekaligus, kelanjutan dari program restrukturisasi mesin dan peralatan untuk industri TPT serta, alas kaki dan kulit yang dilakukan sejak  2007.

"Program tersebut terbukti memberikan dampak positif terhadap kinerja industri dengan penambahan investasi mesin dan peralatan sebesar Rp13,82 triliun, peningkatan kapasitas produksi pada industri TPT sebesar 21,75 persen, meningkatnya realisasi produksi sebesar 21,22 persen, efisiensi energi sebesar 11,86 persen, dan penambahan jumlah tenaga kerja sebanyak 28.295 orang," paparnya.

Setelah dirasakan dampak positifnya, program serupa kembali dilaksanakan pada  2021 dengan fokus pada industri penyempurnaan kain dan industri pencetakan kain. Mesin dan peralatan yang diberikan stimulus adalah yang mengadopsi teknologi industri 4.0.  Antara lain, artificial intelligence, internet of things, augmented reality atau virtual reality, advanced robotics, 3D printing, dan machine to machine communication.

Sebagai langkah implementasi program itu telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pemberian Penggantian Potongan Harga (P4H) Program Restrukturisasi Mesin/Peralatan antara Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki dengan delapan direksi dari perusahaan industri penyempurnaan kain dan pencetakan kain.

Kedelapan perusahaan penerima program tersebut adalah PT Surya Usaha Mandiri, PT Sinar Para Taruna, PT Guna Mitra Prima, dan PT Budi Agung Sentosa. Selanjutnya, PT Ayoe Indotama Textile, CV Purnama Tirtatex, PT Sipatex Putri Lestari, serta PT Dunia Setia Sandang Asli Tekstil. 

Sebelumnya, telah dilakukan verifikasi dokumen dan legalitas kepada delapan perusahaan tersebut oleh Lembaga Pengelola Operasional Program (LPOP) dan verifikasi kelayakan usaha, kewajaran harga mesin, kewajaran kronologi dokumen pembelian dan pembayaran, serta verifikasi lapangan oleh Lembaga Penilai Independen (LPI).(agf/dio/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook