PANDEMI COVID-19

KSP Luncurkan Layanan Sejiwa

Advertorial | Rabu, 29 April 2020 - 22:33 WIB

KSP Luncurkan Layanan Sejiwa
Jumpa pers virtual peluncuran Layanan Sejiwa yang dihadiri Menkominfo, Johnny G Plate (Istimewa)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Selain raga, kesehatan jiwa saat ini menjadi faktor penting untuk melewati masa pandemi Covid-19. Melihat hal itu, Kantor Staf Presiden (KSP) menggandeng tujuh lembaga lainnya meluncurkan layanan psikologi nasional untuk kesehatan jiwa atau disebut Sejiwa.

Dalam jumpa pers virtual yang diadakan pada Rabu (29/4), Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebutkan, layanan ini penting untuk ada di tengah munculnya sejumlah masalah psikologi akibat pandemi Covid-19. Layanan Sejiwa yang baru diluncurkan bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) ini juga dikatakan melengkapi aplikasi terkait Covid-19 yang sudah dirilis sebelumnya.

Selain KSP dan Kemenkominfo, Kementerian dan lembaga yang ikut berkolaborasi dalam layanan ini adalah Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (KPPA), Kementerian Kesehatan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, PT Telkom, Infomedia, dan Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi).

Jumpa pers virtual ini juga dihadiri seorang penyintas Covid-19 pertama di Indonesia yang disebut sebagai ‘case-01’, Nursita Tyasutami. Pada peluncuran tersebut, Moeldoko menegaskan pentingnya kesehatan jiwa untuk melewati masa pandemi.

Menurutnya tidak semua orang sanggup menghadapi masa pandemi hingga memicu masalah kesehatan jiwa. "Depresi bisa muncul karena berhentinya aktivitas produktif yang berdampak pada hilangnya pemasukan dan pekerjaan," ujar Moeldoko.

Dirinya melanjutkan, ancaman tekanan psikologis dibuktikan dengan meningkatnya jumlah aduan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Menurut data LBH APIK terdapat 59 kasus kekerasan, perkosaan, pelecehan seksual selama periode 16-30 Maret 2020.

Di antara kasus tersebut, 17 diantaranya adalah kasus KDRT. Fenomena peningkatan KDRT terjadi secara global di masa pandemi.

Pada kesempatan itu, Nursita Tyasutami, penyintas Covid-19 kasus pertama di Indonesia menceritakan, saat dinyatakan positif Covid-19 ada tekanan yang luar biasa. Tekanan itu mempengaruhi kekebalan tubuh yang makin menurun.

Sita mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah untuk membuka layanan konseling psikologi ini. "Pada awalnya saya mendapatkan bantuan dari seorang psikolog kolega yang membantu saya. Saya senang ada layanan psikologi dari pemerintah," ujar Sita.

Selain Moeldoko dan Nursita Tyasutami, hadir dalam telekonferensi video peluncuran layanan Sejiwa di antaranya, Menteri PPPA I Gusti Bintang Ayu Puspayoga, Menteri Kominfo Jhonny G. Plate, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo, Dirut Telkom Ririek Adriansyah, dan Ketua HIMPSI Seger Handoyo.

Layanan Sejiwa juga merupakan tindak lanjut arahan Presiden Jokowi agar layanan psikologi nasional ini bisa diwujudkan. Layanan ini diberikan sebagai bentuk nyata bahwa negara hadir untuk menjaga warganya, salah satunya untuk menjaga kesehatan jiwa melalui layanan konseling dan edukasi kepada masyarakat terdampak Covid-19.

Layanan ini bisa diakses masyarakat melalui sambungan telepon 119 ext 8. Layanan 119 selama ini juga dikhususkan untuk memberikan pelayanan kesehatan seputar Covid-19.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook