850 Rumah Subsidi Produktif Segera Dibangun

Advertorial | Selasa, 24 September 2019 - 10:09 WIB

850 Rumah Subsidi Produktif Segera Dibangun
Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT saat menghadiri festival rumah murah bersubsidi beberapa waktu lalu

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sekitar 850 unit rumah subsidi produktif akan dibangun Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Pembangunan ini merupakan bagian dari program Cadangan Pangan Terintegrasi (Cantig).

Program ini akan dilaksanakan untuk menyukseskan program sejuta rumah yang digagas oleh Presiden Joko Widodo. Pembangunan akan mengambil lokasi di Kelurahan Agrowisata, Kecamatan Rumbai.


Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menyalami salah satu pendukung kegiatan

''Proses pembangunan akan berlangsung pada tahun 2019 ini. Luas lahan yang akan di bangun seluas 15 Hektar. Pemerintah kota bekerjasama dalam proses pembangunan rumah subsidi dengan pengembang,'' kata Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT, Kamis (5/9).

Rumah yang dibangun dalam program ini akan menyasar ASN di jajaran Pemko Pekanbaru yang belum punya rumah. Nantinya dikhususkan bagi ASN yang berada di Kecamatan Rumbai dan Kecamatan Rumbai Pesisir.''Rumah ini diperuntukkan bagi ASN di kecamatan, kelurahan, petugas kesehatan, pendidik Nantinya bisa juga TNI/polri. Seperti bagi Babinsa dan Bhabinkantibmas, serta masyarakat berpenghasilan rendah,'' imbuhnya.


Walikota Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT berbincang bersama perwakilan instansi terkait

Pemko Pekanbaru sendiri akan menerapkan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)  di lingkungan perumahan pada program tersebut.  Program ini implementasi dari pilar smart city. ''Satu pemanfatan lahan produktif di pekarangan rumah adalah dengan budi daya ikan lele. Serta penerapan KRPL caranya dengan bercocok tanam. Ada simulasi yang dibuat dalam program ini. Satu pekarangan rumah nantinya punya tiga tong bioflok untuk ikan lele,'' urainya.

Budidaya lele nantinya berada di rumah type 36 dengan lahan seluas 108 meter persegi. Pekarangan seluas ini bisa memuat tong bioflok yang terbuat dari besi dan plastik. Setiap tong memiliki diameter dua meter. Satu bioflok bisa berisi 2000 ekor bibit ikan lele dengan bibit ukuran 9 cm hingga 12 cm.''Penghasilan dari budi daya lele ini cukup besar. Satu bulannya empat tong ini bisa mendapatkan keuntungan berkisar Rp5 juta,'' tanbahnya.

Sementara itu, rumah subsidi dengan uang muka subsidi pemerintah ini cicilannya kurang dari satu juta rupiah. Uang mukanya akan disubsidi oleh pemerintah.''Program ini juga pilot project di Kelurahan Agrowisata. Nantinya kawasan itu jadi bagian wisata agro. Setelah berjalan nanti, InsyaAllah  tahun 2020 atau 2021 kita masuk kawasan Tenayan dan kecamatan lainnya dengan komoditi berbeda lagi,'' tutup Firdaus.(ADV)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook