PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PEMILIHAN kepala daerah (pilkada) serentak digelar pada 23 September mendatang. Di Riau ada sembilan kabupaten/kota yang menghelat pesta demokrasi tersebut. Yakni Kuantan Singingi (Kuansing), Indragiri Hulu (Inhu), Pelalawan, Siak, Rokan Hulu (Rohul), Rokan Hilir (Rohil), Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Kota Dumai.
Sejak tahun lalu para kandidat yang ingin bertarung sudah bermunculan. Apakah itu bupati/wali kota, maupun wakilnya. Mereka berasal dari berbagai latar belakang seperti politikus, birokrat, anggota legislatif, pengusaha, tokoh masyarakat, dan lain sebagainya. Menariknya dari sembilan kabupaten/kota itu, ada empat petahana bupati bakal maju lagi. Mereka adalah Mursini (Kuansing), Alfedri (Siak), Sukiman (Rohul), dan Suyatno (Rohil).
Para petahana ini akan menghadapi tantangan yang tak mudah untuk kembali duduk di singgasana. Sementara wabup petahana ada enam orang yang akan maju. Baik yang ingin "naik kelas" menjadi orang nomor satu atau tetap di posisi pendamping. Mereka adalah Halim (Kuansing), Said Hasyim (Meranti), Jamiluddin (Rohil), Eko Suharjo (Dumai), Khairizal (Inhu ), dan Muhammad (Bengkalis). Di Inhu, Bengkalis, dan Pelalawan serasa petahana tetap ada. Pasalnya bakal calon yang maju adalah orang terdekat bupati saat ini. Sebut saja Rezita Meylani (istri Bupati Inhu Yopie Aryanto), Kasmarni SSos (istri Bupati Bengkalis Amril Mukminin), Budi Artiful dan Adi Sukemi (putra Bupati Pelalawan HM Harris).
Di Kuansing perjuangan Mursini tidak mudah untuk kembali berkuasa. Di Negeri Jalur ini, ada empat kandidat yang menyatakan siap maju. Selain Mursini, ada Halim, Andi Putra, dan Fahdiansyah. Mereka telah mendaftar ke sejumlah parpol. Halim yang saat ini Wabup Kuansing ingin “naik kelas”. Ia sempat ingin berpasangan dengan salah seorang pengusaha asal Inuman, Suwito. Namun gagal. Halim akhirnya memilih berpasangan dengan Ketua DPD PAN Kuansing Komperensi SPi MSi. Andi Putra menggandeng Ketua DPD Hanura Kuansing Drs H Suhardiman Ambi Ak MM yang juga Wakil Ketua NU Riau. Sementara Fahdiansyah memilih berpasangan dengan Ketua DPD Demokrat Kuansing, Jontikal. Sementara Mursini saat ini belum memiliki pasangan. Mursini dikabarkan ingin menggandeng Sekda Dr Dianto Mampanini, Indra Putra ST dan terakhir kader Gerindra Gusmir Indrako. Mursini tidak ingin menanggalkan jabatannya begitu saja. Karena itu, dia bertekad melanjutkan kepemimpinannya di Kuansing.
Meskipun belum menetapkan dengan siapa berpasangan, namun Mursini optimis masih dipilih masyarakat. "Saya optimis masih dipilih masyarakat. Kalau tidak optimis mana berani saya maju lagi," katanya kepada wartawan, baru-baru ini.
Sementara Halim yang akan berpisah dengan Mursini sudah membulatkan tekadnya "naik kelas" dari wakil bupati ke orang nomor 1 di Negeri Jalur.
"Saya sudah pertimbangkan terjun ke dunia politik ini. Kalau dipikir-pikir, enak jadi pengusaha lagi daripada pejabat. Tapi, saya merasa terpanggil untuk membangun Kuansing," ujar Halim.
Persaingan bakal ketat karena Ketua DPRD Kuansing Andi Putra juga menyatakan kesiapannya lahir dan batin untuk maju. Ketua DPD II Golkar Kuansing ini tak diragukan lagi pengalamannya dalam memimpin. Karena sudah tiga periode menjadi legislator dan dua periode di antaranya menjadi Ketua DPRD Kuansing. "Di mana-mana. Selalu kami dikeluhkan jalan rusak. Ini akan kita perbaiki ke depan," katanya.
Kandidat lainnya mantan Direktur RSUD Kuansing, dr H Fahdiansyah SpOG. Berstatus sebagai ASN. Ia mundur dari jabatannya sebagai pimpinan di RSUD Kuansing untuk mengabdikan diri mewujudkan "Kuansing Sehat". "Iya. Saya siap maju di Pilkada Kuansing. Makanya, saya mundur sebagai direktur di RSUD Kuansing," katanya kepada wartawan, baru-baru ini.
Rohul
Demikian juga di Rohul. Petahana H Sukiman menyatakan keseriusan maju pada pilkada tahun ini. Mantan Dandim Indragiri Hilir itu belum mengumumkan secara resmi siapa yang akan menjadi pendampingnya. Namun dia telah mendaftar dan mengembalikan formulir di sejumlah parpol yang membuka penjaringan balon bupati dan wabup. Seperti PDIP, Demokrat, PKS, Hanura, Gerindra, PAN dan Golkar.
Mantan Wabup Rohul periode 2011-2016 H Hafith Syukri juga menyatakan keseriusan maju. Itu dibuktikan dengan telah mendaftar pada penjaringan balon bupati dan wabup Rohul di PDIP, Demokrat, Hanura, PKS, Gerindra, PAN dan Golkar. Namun belum mengumumkan ke publik siapa pendampingnya. Begitu juga H Murnis SP saat ini belum mengumumkan secara resmi siapa balon yang akan mendampinginya pada pilkada tahun ini. Karena beliau telah mendaftar penjaringan di Partai Demokrat, PKS, Partai Gerindra, PAN, PPP dan Partai Golkar. Sementara Gustian Riau yang berlatar belakang birokrat telah telah mengambil formulir dan mendaftar di Demokrat, PKS, Gerindra, Nasdem, PAN dan Golkar.
Sementara, Kelmi Amri yang berlatar belakang anggota DPRD Riau telah mendaftar di PDIP, Demokrat, dan Golkar. Sedangkan H Hamulian dengan latar belakang pengusaha dan tokoh politik telah mengumumkan secara resmi akan berpasangan dengan Teddy Mirza Dal dengan telah mendaftar di PDIP, Demokrat, Nasdem, PKS, PAN, PPP dan Golkar. ‘’Apapun yang terjadi, kami sudah berkomitmen maju sebagai cabup dan cawabup Rohul (Hamulian dan Teddy, red). Apalagi NasDem menjadi partai pertama yang kami datangi lantaran Pak Teddy adalah Ketua DPD Partai NasDem Rohul. Mudah-mudahan kami mendapat rekomendasi dari DPP NasDem,’’kata Hamulian kepada wartawan.
Siak
Di Siak, petahana Alfedri diusung PAN untuk maju sebagai Bupati Siak. Dia telah mendapat rekomendasi DPW PAN Riau. Sedangkan PAN hanya membuka pendaftaran penjaringan sebagai bakal calon bupati Siak dengan 4 nama calon. Untuk mendapatkan perahu karena PAN Siak baru 8 kursi, Alfedri mendaftar ke Gerinda, PPP, PKB dan Demokrat.
Ketua DPD PAN Siak ini menjadi wakil bupati bersama Syamsuar saat ini Gubernur Riau selama 2 periode hingga ia dilantik sebagai bupati menggantikan Syamsuar. Alfedri mengatakan siap maju untuk kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat. "Kalau partai dan masyarakat Siak mendukung, saya siap maju jadi calon bupati pada periode mendatang. Sejak 2015 lalu saya sudah mewakafkan diri saya kepada Kabupaten Siak, demi Siak yang lebih baik," katanya.
Selain Alfedri, Agus Samsir yang akan didampingi Irvan Gunawan mengatakan siap maju. Hal ini dibuktikan keduanya dengan mendaftarkan diri ke parpol di antaranya PDIP, Golkar, PKB, Hanura dan PPP. Dukungan berbagai pihak juga terus mengalir, baik dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kalangan pemuda dan lain-lain, termasuk dari partai politik.
Sayyed Abubakar Assegaf, mantan anggota DPR RI juga mengatakan siap maju. Dia mengaku saat ini fokus menaikkan elektabilitas. Siapa pendamping dirinya maju belum dipastikan. Sayyed Abubakar mendaftar ke partai yang membuka penjaringan di antaranya Demokrat, Gerindra, PKS, Nasdem, PPP, PDIP. Nama lainnya dari kalangan TNI yang masih aktif, Turyono di Kesatuan Laksus Kramat 7 Jakarta.
Rohil
Di Rohil, petahana Suyatno AMp belum memberikan ketegasan terkait dengan majunya pada pilkada mendatang. Pada sejumlah kesempatan saat ditanyakan wartawan dia mengatakan nanti saja atau melihat perkembangan yang ada. Sementara dari setiap penjaringan yang di buka di daerah, Suyatno tidak nampak mengikuti baik untuk tahap pendaftaran maupun konvensi. Menurut sejumlah sumber Suyatno mendaftar namun tidak dilakukannya secara terbuka, baik di tingkat daerah maupun ke tingkat provinsi.