PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar resmi melaunching website Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK Negeri di Riau secara online untuk tahun ajaran 2022/2023, Senin (20/6) di gedung Daerah Riau. Dimana pendaftaran PPDB SMA/SMK di Riau dimulai pada tanggal 20-26 Juni 2022.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Riau, M Job Kurniawan mengatakan, website pendaftaran PPDB SMA/SMK tersebut merupakan hasil kerjasama Disdik Riau dengan Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik (Kominfotik) Riau, dan didukung sporting data Kominfo RI dan tim IT BSSN RI.
"Pendaftaran PPDB SMA/SMK di Riau dimulai tanggal 20 Juni sampai dengan 26 Juni 2022. Pendaftaran PPDB dapat ditempuh peserta didik melalui empat jalur.
Untuk pendaftaran PPDB SMA/SMK negeri tahun ajaran 2022/2023 di Riau dilakukan secara online melalui website ppdb.riau.go.id," katanya.
Empat jalur pendaftaran PPDB SMA/SMK di Riau diantaranya, jalur zonasi 50 persen, afirmasi 15 persen, perpindahan 5 persen, dan prestasi 30 persen.
"Setelah pendaftaran online, kemudian untuk pemilihan sekolah dimulai 27 Juni sampai 1 Juli 2022. Sedangkan pengumuman kelulusan pada 6 Juli dan daftar ulang mulai 7-11 Juli 2022," jelasnya.
Sementara itu, Gubri Syamsuar mengatakan, dengan dilaunching aplikasi website ini diharapkan PPDB SMA/SMK negeri Riau tahun 2022/2023 bisa lebih baik dari tahun sebelumnya.
"Karena tahun sebelumnya, hampir bisa dikatakan tidak ada PPDB online. Karena tahun lalu, Dinas Pendidikan lupa menganggarkannya, tapi lupanya kelewatan," katanya.
Gubri mengatakan, persoalan PPDB melalui sistem zonasi ini memang sering terjadi masalah, terutama di ibukota kabupaten/kota.
"Masalah PPDB ini yang sering bermasalah di Pekanbaru, Dumai, Duri, Perawang, Rengat sedikit. Yang paling banyak masalah di Pekanbaru. Ini terjadi karena memang masih kurang sekolah negeri di Pekanbaru, namun sekolah swasta juga perlu kita dukung. Kalau semua dikuasi sekolah negeri, akhirnya swasta bisa kolaps tak ada muridnya," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Gubri Syamsuar mengancam akan mencopot jabatan kepala sekolah (Kepsek) SMA/SMK di Provinsi Riau jika ada yang 'bermain' rombongan belajar (Rombel) atau kelas untuk PPDB online.
"Kepsek jangan buat kebijakan sendiri, karena ada kejadian, misalnya ditambahnya rombelnya. Kalau ada ketahuan kepsek berbuat seperti itu, pasti saya copot. Sebab yang menanggung itu kami, karena kami yang kena kritik. Macam-macam orang kritiknya," tegas Gubri.(adv)