PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Resmi ditempati dan dioperasikan Maret 2019 lalu, Perkantoran Tenayan Raya milik Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk pertama kalinya digunakan sebagai lokasi upacara peringatan HUT Republik Indonesia ke 74, Sabtu (17/8) kemarin. Ini merupakan tonggak sejarah bagi berkembangnya Kota Pekanbaru.
Dalam upacara Sabtu kemarin, bertindak sebagai inspektur upacara, Wali Kota (Wako) Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT. Hadir pula Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Pekanbaru HM Noer MBS dan para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) jajaran Pemko Pekanbaru serta perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Pekanbaru dan para Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru.
Secara umum, upacara HUT RI pertama di Perkantoran Tenayan Raya Sabtu kemarin berjalan lancar. Prosesi berlangsung khidmat dengan pasukan pengibar bendera pusaka sukses menjalankan tugasnya.
Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT kepada Riau Pos mengaku bersyukur upacara HUT RI bisa digelar di Perkantoran Tenayan Raya Sabtu kemarin.''Artinya ini bagi Kota Pekanbaru adalah tonggak sejarah. Selama ini kita bergabung dengan provinsi, karena kantor bertetangga,'' kata dia.
Wako Pekanbaru Dr H Firdaus ST MT menerima bendera dalam rangkaian peringatan HUT RI ke 74 yang pertama kali digelar di Perkantoran Tenayan Raya milik Pemerintah Kota Pemko.
Dia melanjutkan, dengan pengembangan Pekanbaru di wilayah Kecamatan Tenayan Raya atau disebut dengan Tenayan City, ini tahun perdana kemandirian akan terbentuk.''Ini tahun perdana kita untuk mandiri. Jadi kita gabung tertentu saja dengan provinsi,'' imbuhnya.
Tak ditampik, Wako menyebut di masa depan berbagai perbaikan masih perlu dilakukan.''Harapan kita ke depan, kalau namanya pertama ini segala ada kekurangan, akan jadi catatan untuk perbaikan,'' ucapnya.
Dia kemudian mencontohkan Perkantoran Tenayan Raya milik Pemko Pekanbaru ini serupa dengan Kawasan Putrajaya di Malaysia. Putrajaya adalah pusat administrasi Malaysia yang menggantikan posisi Kuala Lumpur. Didirikan pada 19 Oktober 1995.''Ini kan konsepnya sama seperti Putrajaya, makanya orang pertama lihat ini seperti Putrajaya,'' tutupnya.
Untuk informasi, sejak resmi digunakan Maret 2019 lalu, perencanaan pembagian penggunaan kantor untuk OPD yang akan pindah sudah disusun di Perkantoran Tenayan Raya. OPD yang berpindah dan akan bergeser ke Perkantoran Tenayan Raya adalah Sekretariat Daerah (Setda), Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), Dinas Komunikasi, Informatika,Statistika dan Persandian, serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda). Di gedung utama, direncanakan lantai 1 akan digunakan untuk BKPSDM, lantai 2 Sekretariat bagian umum, dan Peralatan. Lantai 3 bagian hukum, ekonomi dan Bappeda. Sementara, lantai 4 Dinas Kominfo, lantai 5 Sekdako, staf ahli dan para asisten, lantai 6 Wako dan Wawako dan lantai 7 aula. (ADV).