(RIAUPOS.CO) - PEMBENTUKAN kekebalan komunal atau herd immunity terhadap penyakit Covid-19 sebesar 70 persen di seluruh Indonesia terus dipercepat. Untuk menciptakan kekebalan tersebut, pemerintah saat ini sedang menggencarkan pemberian vaksin kepada masyarakat. Berbagai cara dilakukan pemerintah agar setiap warga negara yang memenuhi syarat bisa divaksin sehingga meminimalisir dampak akibat tertular virus corona, penyebab penyakit Covid-19 itu.
Namun yang dirasakan di lapangan adalah di banyak daerah terjadi kelambanan perkembangan persentase jumlah orang yang sudah divaksin. Ketiadaan atau minimnya stok vaksin yang dimiliki daerah menjadi salah satu faktor utama yang membuat prosentase vaksinasi tidak seperti yang diharapkan. Sebagaimana diketahui, vaksin sampai saat ini masih merupakan pasokan pemerintah pusat ke daerah. Keterlambatan, bahkan ketiadaan pengiriman vaksin kepada daerah akan berdampak pada keterlambatan masyarakat untuk divaksin.
Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi meninjau pelaksanaan vaksin.(ISTIMEWA)
Kendala inilah yang diupayakan oleh Pemerintah Kabupaten Inhu untuk diatasi. Harus jemput bola, tidak boleh menunggu. Apalagi menunggu dengan waktu yang tidak pasti, kapan Indragiri Hulu akan mendapatkan kuota vaksin. Karenanya Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi berinisiatif membuat surat langsung tanggal 3 September 2021 kepada Menteri Kesehatan meminta pusat mengirimkan vaksin untuk Kabupaten Indragiri Hulu.
Surat permintaan itu membuahkan hasil. Sekitar sebulan kemudian, vaksin yang diminta, disetujui oleh Menteri Kesehatan dan sudah sampai di Indragiri Hulu Sabtu 9 Oktober 2021. Jumlahnya 25.000 dosis atau 12.500 vial, jenis coronavac.
"Kita bersyukur, permintaan vaksin diterima oleh Menteri Kesehatan RI. Ini dalam upaya percepatan capaian pelaksanaan vaksin di Kabupaten Inhu. "Saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Menteri Kesehatan beserta jajaranya. Saya merasa perlu melakukan percepatan penanganan Covid-19. Yakni melalui pemberian kepada masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu. Padahal kenyataan di lapangan antusiasme masyarakat untuk vaksin tinggi, sedangkan ketersediaan vaksinnya terbatas. Karena itulah kita mengajukan penambahan langsung kepada Menteri Kesehatan,” ujar Rezita.
Dijelaskannya, permintaan vaksin tersebut diajukan dengan pertimbangan kondisi pencegahan Covid-19 di Kabupaten Inhu. Karena sebelumnya, pelaksanaan vaksinasi terkendala pada ketersediaan vaksin. "Semoga vaksin ini segera didistribusikan dan diberikan kepada masyarakat sesuai dengan kebutuhannya," katanya lagi.
Kalangan mahasiswa juga menjadi sasaran vaksinasi, seperti yang ditinjau Bupati Indragiri Hulu Rezita Meylani Yopi di kampus STIE Indragiri, Rengat. (ISTIMEWA)
Tidak hanya mendapatkan 25.000 vaksin, sekitar dua pekan kemudian, Indragiri Hulu kembali dikirimi 25.000 vaksin untuk didistribusikan kepada masyarakat Indragiri Hulu.
"Alhamdulillah, respon dari Kemenkes cukup cepat dan langsung mengirimkan 25.000 dosis vaksin. Tidak lama kemudian, kita kedatangan lagi sebanyak 25.000 dosis vaksin. Hasil ini tidak terlepas dari upaya koordinasi kita bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Inhu. Kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Inhu, Elis Julinarti MKes.
Sebelum vaksin itu tiba, peningkatan jumlah yang sudah vaksin sangat sedikit, masih sekitar 15 persen. Namun setelah ada vaksin langsung naik. Berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu, alokasi vaksin hingga 11 November 2021 yaitu vaksin diterima sebanyak 203.796 dosis, vaksin terpakai 191.907 dosis, dan sisa vaksin 8.601 vial.
Target sasaran vaksinasi di Kabupaten Inhu adalah 336.209 orang. Berdasarkan data terbaru yang dihimpun Dinas Kesehatan Kabupaten Inhu per 11 November 2021, total yang sudah vaksinasi dosis 1 berjumlah 118.234 orang (35,17 persen), total vaksinasi dosis 2 berjumlah 72.266 orang, dan total vaksinasi dosis 3 berjumlah 1.407 orang.
Adapun rincian yang sudah divaksinasi adalah sebagai berikut, untuk sasaran SDM kesehatan sebanyak 1.968 orang, yang sudah divaksinasi dosis 1 berjumlah 2.559 orang (130,03 persen), yang sudah divaksinasi dosis 2 berjumlah 2.492 orang (126,63 persen), dan yang sudah divaksinasi dosis 3 berjumlah 1.407 orang (71,49 persen).
Untuk sasaran petugas publik sebanyak 22.410 orang, yang sudah divaksinasi dosis 1 berjumlah 30.515 orang (136,17 persen), dan yang sudah divaksinasi dosis 2 berjumlah 22.760 orang (101,56 persen).
Untuk sasaran lansia sebanyak 21.012 orang, yang sudah divaksinasi dosis 1 berjumlah 7.190 orang (34,22 persen), dan yang sudah divaksinasi dosis 2 berjumlah 4.874 orang (23,2 persen). Untuk sasaran masyarakat umum dan rentan sebanyak 241.445 orang, yang sudah divaksinasi dosis 1 berjumlah 55.673 orang (23,06 persen), dan yang sudah divaksinasi dosis 2 berjumlah 33.349 orang (13,81 persen).
Untuk sasaran remaja sebanyak 49.374 orang, yang sudah divaksinasi dosis 1 berjumlah 22.297 orang (45,16 persen), dan yang sudah divaksinasi dosis 2 berjumlah 8.791 orang (17,8 persen).
Hingga 11 November 2021, tidak terjadi penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Indragiri Hulu hingga total kumulatif suspek berjumlah 6.101 kasus dengan rincian isolasi mandiri 0 orang, isolasi di rumah sakit 1 orang, selesai isolasi 5.968 orang, dan meninggal dunia 132 orang.
Sementara itu, total kumulatif kasus konfirmasi hingga saat ini berjumlah 6.253 kasus dengan rincian isolasi mandiri 1 orang, rawat di rumah sakit 2 orang, kasus aktif 3 orang, sembuh 6.047 orang, dan meninggal dunia 203 orang.
Pemerintah Kabupaten Inhu terus mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dalam rangka penanganan Covid-19 di Kabupaten Inhu, di antaranya disiplin dalam menggunakan masker ketika melakukan aktivitas yang terdapat kontak fisik dengan orang lain; selalu menjaga jarak; sering mencuci tangan dengan sabun di air mengalir; dan menghindari kerumunan.(adv)