(RIAUPOS.CO) -- KEINGINAN untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan sejahtera, berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu. Pendidikan merupakan salah satu sektor yang mendapatkan kepedulian tinggi dari pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati H Yopi Arianto SE.
Kepedulian dan komitmen yang tinggi tersebut kemudian diapresiasi melalui pemberian penghargaan tingkat nasional: Dwipa Praja Nugraha. Penyerahan langsung dilakukan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim kepada Bupati H Yopi Arianto SE saat acara Hari Guru Nasional sekaligus Persatuan Guru-guru Republik Indonesia (PGRI) 30 November 2019 lalu.
Penghargaan yang diserahkan di stadion Wibawa Bakti Cikarang Bekasi Jawa Barat tersebut merupakan satu-satunya yang diterima kabupaten/kota yang ada di Riau. Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dinilai memberikan komitmen yang tinggi terhadap mutu pendidikan, pengembangan profesi guru dan PGRI.
SD Negeri 25 Sekip Hilir, Rengat merupakan salah satu gedung SD yang dibangun baru menggunakan anggaran 2019.
Namun demikian, menurut Bupati Yopi Arianto, penghargaan tidak menjadi tujuan ketika pihaknya harus berkomitmen atau peduli terhadap kemajuan di kabupaten Indragiri Hulu. Motivasinya adalah bagaimana pemerintah daerah berusaha menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas, memiliki ilmu sehingga dapat diharapkan memajukan daerah, bangsa dan negara.
‘’Kalau sudah begitu, kita tentu berharap outputnya tercipta putra dan putri dari Indragiri Hulu yang mampu bersaing bukan saja di kancah daerah maupun nasional tetapi juga di kancah internasional’’ kata Yopi.
Selain Dwipa Praja Nugraha, dalam waktu selang dua hari sebelumnya, Inhu juga diberikan penghargaan Indeks Kelola 2019. Kali ini penghargaan diberikan oleh media Katadata lewat Katadata Insight Center (KIC).
Indragiri Hulu diapresiasi penghargaan dari kategori pendidikan. Saat menerima penghargaan 28 November 2019, Bupati Yopi Arianto diwakili Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Inhu, Kamaruzaman.
Apa saja yang dilakukan Inhu dalam memajukan pendidikan dijelaskan oleh Kepala Dinas Kamaruzaman. Dia mengatakan dari segi pembangunan fisik, melalui anggaran tahun 2019 ini Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu merehab gedung sekolah, menambah ruang kelas baru (RKB), membangun laboratorium dan sarana fisik lainnya di 106 titik. Rehab, pembangunan sarana dan ruang kelas baru dilakukan untuk semua tingkatan sekolah hingga SLTP.
Bukan hanya pembangunan fisik tetapi ada juga pengadaan mobiler baik bersamaan dengan rehabilitasi maupun yang melengkapi mobile yang sudah ada. Sedangkan ruang kelas baru dilakukan pada sekolah-sekolah yang jumlah ruang belajar sudah tidak sebanding dengan jumlah peserta didik. Ada 21 sekolah yang mendapatkan penambahan RKB.
Pembangunan di bidang pendidikan tersebut dananya bersumber mulai dari APBD hingga Dana Alokasi Khusus dari pemerintah pusat. Dia merincikan di Inhu ada 303 SD (sebanyak 283 berstatus negeri) dan 72 SMP (sebanyak 65 berstatus negeri).
‘’Dua contoh gedung sekolah yang kita bangun baru adalah SD Negeri 18 dan SD Negeri 25 yang terletak di Rengat. Terdapat juga dana BOS afirmasi dan kinerja untuk lebih dari 100 sekolah. Indragiri Hulu juga menerima pengadaan sarana komputer dan sarana pendukung lainnya.
Tidak cukup dari segi sarana fisik, nonfisik pun diperhatikan oleh pemerintah. Kamaruzaman menjelaskan bahwa peningkatan kualitas mengajar guru terus ditingkatkan dengan berbagai cara seperti pemberian pelatihan dan sebagainya. Pihaknya juga melakukan pengangkatan guru honor menjadi guru bantu daerah. ‘’Kami juga memberikan tunjangan transport kepada guru komite dan guru agama sesuai dengan penilaian masing-masing,’’ kata Kamaruzaman.(adv)