KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Indonesia Tegaskan Pentingnya Pembenahan Tata Kelola Lahan Gambut dan Mangrove di Forum PBB

Advertorial | Senin, 13 Mei 2019 - 09:30 WIB

Indonesia Tegaskan Pentingnya Pembenahan Tata Kelola Lahan Gambut dan Mangrove di Forum PBB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menjelang berakhirnya persidangan Forum Kehutanan PBB (United Nations Forum of Forestry/ UNFF) yang berlangsung di New York, Amerika Serikat pada tanggal 6-10 Mei 2019, Indonesia bersama Srilangka dan Sekretariat UNEP telah menyelenggarakan side event tentang pengelolaan ekosistem gambut dan mangrove.

Tema yang diangkat Indonesia pada side event ini adalah ‘Collaborative Actions Towards Sustainable Management of Peatlands and Mangrove Ecosystems’. Hal ini merujuk pada dua resolusi yang diusulkan delegasi Indonesia pada UNEA 4 yang berjudul ‘Conservation and Sustainable Management of Peatlands’ (UNEP/EA.4/L.19), dan ‘Sustainable Management for Global Health of Mangroves’ (UNEP/EA.4/L.13), yang telah diadopsi pada sidang UNEA 4 di Nairobi (04/03/2019).

Dalam pembukaan side event tersebut, Agus Justianto, Kepala Badan Litbang dan Inovasi, KLHK, selaku Ketua DELRI, menekankan, pentingnya membangun kolaborasi yang kuat dan memanfaatkan sinergi di antara para pemangku kepentingan dalam perlindungan dan pengelolaan lahan gambut dan hutan mangrove secara berkelanjutan.

"Karena kedua ekosistem ini memegang peran penting dalam menjaga keanekaragaman hayati, mengurangi emisi gas rumah kaca, menyediakan mata pencaharian sosial-ekonomi bagi masyarakat sekitar, dan melindungi daratan dari bencana alam," tuturnya.

Acara side event ini telah menarik minat delegasi dari negara lain dan menampilkan panelis dari Sekretariat UNEP, yaitu Jamil Ahmad, Direktur Intergovernmental Affairs; Dayawan Ratnayake, Additional Secretary dari the Ministry of Tourism Development, Wildlife and Christian Religious Affairs; Dr. Putera Parthama, Dirjen PDASHL, KLHK; Barbara Tavora-Jainchill, Forest Affairs Officer, UNFF Secretariat; dan Dr. Iman Santoso, Vice-Chair APHI.

Dalam diskusi tersebut, disampaikan berbagai tanggapan tentang masalah teknis, dan kemajuan yang ditunjukkan Indonesia, dalam penataan tata kelola lahan gambut dan hutan mangrove. Sebagian delegasi menunjukkan minat untuk belajar dari kemajuan yang sudah dicapai Indonesia tentang gambut dan mangrove. Melalui acara ini, dunia internasional memberikan apresiasi terhadap tata kelola mangrove dan gambut Indonesia, termasuk upaya restorasi ekosistem mangrove dan gambut yang telah dilakukan.

Pada kesempatan tersebut juga dibahas pentingnya peran dan pelibatan komunitas lokal atau masyarakat adat, dan upaya peningkatan kesadaran, serta edukasi publik tentang arti penting dan peran kedua ekosistem tersebut bagi kehidupan manusia.

Sebagaimana diketahui, UNFF adalah forum tahunan PBB yang membahas masalah hutan dan kehutanan dalam konteks sosial dan ekonomi. Agus juga berharap, peran UNFF ke depan dapat lebih mendorong restorasi lahan gambut dan mangrove di Indonesia.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook